Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Digital Popular Brand Jadi Kunci Tingkatkan Penjualan

        Digital Popular Brand Jadi Kunci Tingkatkan Penjualan Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dalam beberapa tahun terakhir aktivitas jual beli telah mengalami pergeseran dari offline ke online. Akibat banyaknya aktivitas berbelanja melalui media internet, munculah beberapa brand yang sangat populer di kalangan warganet.

        Menurut Pakar Digital Marketing, Tri Raharjo, pola pergeseran memberikan tantangan kepada pemain industri. Setelah populer, sebuah bran seharusnya dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan penjualan.

        Adapun yang bisa dilakukan oleh perusahaan, merubah website perusahaan dari yang awalnya hanya untuk memperlihatkan profil perusahaan, tapi juga menjadi display produk dan layanan yang diberikan. Jadi ibarat sebuah toko, pengunjung langsung dapat membeli produk yang dimiliki.

        Selain itu perusahaan juga dapat menjalin kerjasama business to business (B2B) yang telah memiliki data base. Saat ini telah banyak situs jual beli online e-commerce, perusahaan tersebut sebaiknya tidak dimusuhi seolah menjadi pesaing, tapi harus dikawani dengan cara ikut berjualan di toko-toko online tersebut.

        Selain e-commerce, perusahaan juga dapat memanfaatkan media sosial untuk menjadi media iklan yang lebih mudah. Melalui media sosial juga lebih mudah dalam membidik segmen tertentu melalui grup yang ada di media sosial.

        "Jadi perusahaan harus berubah, kalau tidak berubah maka akan sulit untuk mencapai target sales yang diinginkan," kata Tri Raharjo.

        Untuk mengetahui merek apa saja yang populer di dunia digital, Tri Raharjo bersama lembaga riset yang dimiliki, TRAS N Co R Research. Mensurvei sekitar 1.000 merek dan 134 kategori produk dengan metodologi internet base survey. Untuk membobot siapa digunakan tiga parameter, search engine based, social media based dan website based.

        Dari survei tersebut akhirnya didapatkan beberapa merek untuk mendapatkan predikat Indonesia Digital Popular Brand. Beberapa produk adalah Pegadaian untuk kategori Gadai, Semen Padang semen Semen, Oxone peralatan dapur, Good Day untuk kopi dalam kemasan siap minum, Confidence untuk popok dewasa, Campina untuk es krim, Kalsiboard untuk calcium silicate board, Royal Garden Spa untuk waralaba SPA, My Republic untuk internet berbayar, YKK AP untuk daun pintu, Betadine Feminin untuk sabun pembersih kewanitaan, Haagen-Dazs untuk toko es krim, Tekiro untuk Handtools, Insto untuk obat tetes mata, GS Astra untuk Aki, Tiket.com untuk situs booking tiket pesawat dan kereta online, Paramount Land untuk developer perumahan, Wika Energi untuk water heater dan pemanas air tenaga surya, Bihunku untuk bihun instan, Ayam 2 Telor untuk Mie Telor, Terry Palmer dan Merah Putih untuk banduk, Blanco untuk kitchen Sink, dan Baby Belle untuk ranjang bayi.

        ?Indonesia Digital Popular Brand Award adalah alat ukur penguasaan pasar dan jadi referensi netizen untuk mencari produk tertentu, dan menjadi simbol popularitas dan kepercayaan konsumen di Internet,? ujar Tri Raharjo.

        Terry Palmer adalah salah satu brand penerima Indonesia Digital Popular Brand Award 2017, adalah produk yang sudah sangat populer di dunia offline. Perusahaan ini menjual produk langsung ke konsumen dan bekerja sama dengan perusahaan terkemuka yang telah percaya dengan produk dari Terry Palmer.

        Berkat kepopuleran produknya tersebut, menurut Darmadi, Sales Supervisor Terry Palmer, perusahaan mulai percaya diri untuk menawarkan produk di dunia online. Selain memiliki situs jual beli sendiri, perusahaan ini juga menawarkan produknya di beberapa toko online.

        ?Dengan menjual secara online omset kami, dari total omset 40 persen disumbang dari online,? ujar Darmadi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: