Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Opel Punya Waktu 100 Hari untuk Bangkit

        Opel Punya Waktu 100 Hari untuk Bangkit Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Frankfurt -

        Grup otomotif raksasa Prancis, PSA, yang baru mengakuisisi merek Opel tengah menyiapkan "rencana radikal" yang akan disusun dalam 100 hari ke depan guna membangkitkan kembali Opel di pasar otomotif setelah mereka mengalami kerugian.

        PSA yang menaungi Peugeot dan Citroen, langsung memberikan tugas kepada kepala eksekutif Opel, Michael Lohscheller, untuk merampungkan strategi dalam 100 hari untuk membawa Opel kembali menghasilkan keuntungan.

        PSA merupakan produsen mobil terbesar kedua di Eropa setelah Volkswagen. Mereka membeli Opel dan merek dagang Inggris, Vauxhall, dari raksasa AS General Motors seharga 1,3 miliar euro (Rp20,3 triliun) pada Agustus lalu.

        Lohscheller bersama pimpinan PSA, Carlos Tavares, secara bersama-sama akan mempresentasikan "rencana masa depan" di kantor Opel di Ruesselsheim. Para karyawan Opel sangat menanti hasil pertemuan kedua petinggi, karena akan menentukan nasib mereka di pabrik mobil itu.

        Merugi sejak 1999, Opel-Vauxhall berharap bisa mencapai titik impas pada tahun 2019 dan mencatat keuntungan pada tahun 2020, menurut surat kabar Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ) dilansir AFP, Kamis (9/11/2017).

        Opel-Vauxhall mempekerjakan sekitar 38.000 orang di Eropa, sekitar setengah dari jumlah itu berada di Jerman.

        Pekerja memang telah diberi tahu bahwa status karyawan mereka aman sampai tahun 2018 guna menghormati kesepakatan yang ada, namun PSA tidak menjanjikan lebih dari tanggal tersebut.

        Pakar industri dan direktur pusat penelitian CAR Jerman, Ferdinand Dudenhoeffer, memperkirakan reorganisasi Opel-Vauxhall akan merumahkan sekitar 6.000 pekerja guna menyesuaikan dengan produktivitas PSA.

        Surat kabar FAZ, yang tidak mengutip sumbernya, mengatakan rencana restrukturisasi tersebut menunjukkan bahwa PSA ingin menarik Opel dengan memotong biaya tenaga kerja dan membatasi tumpang tindih pekerjaan dalam grup PSA, sambil berfokus pada teknologi baru dan mobil ramah lingkungan, demikian AFP.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: