Mendekati akhir tahun 2017 dan memasuki tahap penyelesaian proyek Kereta Ringan (LRT), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyiapkan kredit senilai Rp 2,8 triliun untuk melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana pendukung proyek LRT.
Dukungan atas proyek LRT ini menjadi bagian dari Kredit Sindikasi yang diikuti oleh 12 bank dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Dukungan BNI sebesar Rp 2,8 triliun tersebut setara dengan 14,43% dari total dukungan kredit sindikasi sebesar Rp 19,25 triliun.
Kredit sindikasi tersebut menambah catatan dukungan BNI terhadap Kelompok Usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI). Total pembiayaan yang disiapkan BNI untuk pengembangan kelompok usaha PT KAI adalah sekitar Rp 7,847 triliun.
Pembiayaan yang disiapkan tersebut termasuk untuk pembiayaan sindikasi LRT sebesar Rp 2,8 triliun; Kredit Investasi Sindikasi untuk pengadaan gerbong & lokomotif; Kredit Investasi Sindikasi Proyek Prasarana KA Basoetta; Kredit Investasi Sindikasi untuk PT Kereta Commuter Indonesia; dan Kredit Investasi Sindikasi untuk PT Railink.?
Adapun Penyaluran Kredit Sindikasi untuk Sarana dan Prasarana LRT ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi Pembangunan LRT Jabodetabek di Jakarta, Jumat (29/12/2017). Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta dan Direktur Bisnis Menengah BNI Putrama Wahju Setiawan.
Herry Sidharta menuturkan, proyek LRT merupakan salah satu proyek penting yang tengah dipercepat pembangunannya karena merupakan salah satu solusi untuk menurunkan tingkat kemacetan di DKI Jakarta dan daerah-daerah pendukungnya.
"BNI masih menempatkan proyek-proyek infrastruktur sebagai salah satu sasaran utama penyaluran kreditnya. BNI juga menjadikan mitra-mitra kerjanya di BUMN-BUMN karya atau penyedia jasa transportasi sebagai batu pijakan dalam mengembangkan bisnis lebih lanjut, antara lain pembiayaan bagi perusahaan-perusahaan anak," kata dia di Jakarta, Jumat (29/12/2017).
Pengadaan Prasarana dan sarana LRT Jabodetabek mencakup jalur Cawang- Cibubur (14,5 km), Cawang-Dukuh Atas (10,5 km), dan Cawang- Bekasi Timur (18,5 km). Adapun ?Sarana yang disiapkan terdiri atas 31 trainset, masing-masing trainset terdiri atas 6 kereta. Dengan masa konsesi 50 tahun sejak beroperasi.
Nilai Proyeknya mencapai Rp 29,9 triliun, dengan rincian untuk Prasarana Rp 23,59 triliun, ?Sarana Rp 4,64 triliun, dan Interest During Construction (IDC) senilai Rp 1,4 triliun. Kebutuhan itu dibiayai dari ?sindikasi perbankan sebesar Rp 18,1 triliun (70,4% dari project cost PT KAI), Investasi Adhi Karya Rp 4,2 triliun, ?serta dari Penanaman Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,6 triliun.
Disamping Kredit Investasi, sindikasi juga membiayai Kredit Modal Kerja senilai Rp 1,15 triliun sehingga total pembiayaan khusus sindikasi mencapai Rp 19,2 Triliun. BNI bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arranger & Bookrunner, Kreditur dan Agen Escrow, dimana jangka waktu kredit investasi mencapai 15 tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman