Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Presiden Jokowi Minta RCEP Segera Terwujud

        Presiden Jokowi Minta RCEP Segera Terwujud Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Sydney -

        Presiden Joko Widodo meminta Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) untuk 10 negara anggota ASEAN dan 6 negara mitranya dapat segera terwujud.

        "Hampir semua leaders memiliki satu komitmen yang sama agar negosisasi dalam konteks Regional Comprehensive Economic Partnership?atau RCEP tetap diharapkan dapat diselesaikan pada tahun ini. Presiden meminta semua segera untuk menyelesaikan RCEP dengan menekankan negosisasi yang dihasilkan harus menguntungkan semua pihak, pendekatannya bukan zero sum, tapi win-win approach," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Sydney, Australia, Minggu (18/3/2018).

        Retno menyampaikan sejumlah butir pembahasan yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sesi pleno dan sesi retreat?ASEAN-Australia Summit 2018 pada hari ini.

        RCEP adalah rencana kesepakatan perdagangan bebas yang digagas 10 negara anggota ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar, Kamboja, Vietnam, Laos, Brunei, dan Singapura dengan enam mitra strategisnya yaitu Australia, Cina, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru dan pertama kali diajukan pada KTT ASEAN di Kamboja pada 2012.

        "Karena itu, Presiden mengajak semua pihak memberikan fleksibilitas dan komitmennya agar negosisasi dapat diselesaikan pada akhir tahun ini. Nah, kalau kita bisa menyelesaikan negosisasi ini maka sekali lagi, RCEP akan menjadi blok perdagangan yang terbesar dan ini akan merupakan antitesa dari gerakan proteksionisme global," tambah Retno.

        Presiden, menurut Retno, menilai bahwa kawasan tersebut mewakili populasi hampir separuh populasi dunia dengan total perdagangan dunia mencapai 28,5 persen ada di kawasan tersebut.

        Apalagi ASEAN sudah memiliki Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement) dengan Australia dan Selandia Baru yang terbukti saling menguntungkan.

        Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa Indonesia menjadi jembatan antara ASEAN dengan negara-negara mitra yang masih memiliki perbedaan satu sama lain.

        "Tapi yang paling berat, tidak semua negara punya FTA satu sama lain, itu yang tidak mudah. Singapura sebagai ketua ASEAN pada tahun ini pun menargetkan tahun ini selesai dan mengajak Australia untuk punya sikap yang sama dan Australia mengatakan OK. Jadi, RCEP jadi prioritas di kawasan dan ini yang disampaikan Presiden bahwa kawasan ini memiliki hampir 50 persen total penduduk dunia," kata Enggar.

        Menurut Enggar, sikap Indonesia ini sudah didukung oleh sejumlah negara mitra meski masih ada hal-hal yang perlu dinegosiasikan lagi terkait dengan perbedaan tawaran barang dan jasa yang akan diatur dalam RCEP nanti.

        Hingga Putaran ke-21 perundingan RCEP, beberapa isu yang masih dibicarakan antara lain adalah comprehensive third offer, ketentuan asal barang (Rules of Origin/ROO), perdagangan jasa, investasi, dan kompetisi.

        RCEP dinilai dapat memfasilitasi perdagangan dan investasi dalam mendukung perluasan dan pendalaman regional value chain. Selain itu, RCEP akan berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan perdagangan global. (FNH/Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: