PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank) bersama yayasan sosial yang dimiliki Maybank Group, Maybank Foundation, melaksanakan program pemberdayaan ekonomi berkelanjutan bagi komunitas penyandang disabilitas di Medan yang dipusatkan di Panti Jompo Karya Asih.
Head, Corporate Communications, & Branding Maybank Indonesia Esti Nugraheni mengatakan program RISE merupakan program pembinaan kewirausahaan (entrepreneur mentorship) kepada para penyandang disabilitas yang bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kapabilitas usaha mikro-UKM sehingga dapat memberikan dampak positif bagi komunitas di sekitarnya.
Program ini menerapkan metode pelatihan tiga hari yang komprehensif. Setelah itu dilanjutkan dengan program mentoring terstruktur kepada para penerima manfaat selama 3-6 bulan. Selama masa pelatihan, para peserta penyandang disabilitas dibekali dengan pengetahuan pengelolaan keuangan, strategi pemasaran, dan perubahan pola pikir (mindset).
Selanjutnya, dalam masa mentoring?para peserta akan didampingi mentor secara personal dalam upaya meningkatkan pendapatan dan kapasitas usaha yang pada akhirnya bertujuan meningkatkan taraf hidup para penyandang disabilitas.
"Pelatihan RISE di Medan diikuti 75 penyandang disabilitas yang memiliki beragam lini usaha, mulai dari berjualan koran, usaha katering, pedagang warung/toko, jasa perbaikan elektronik, perajin genting, penjahit, pengepul barang bekas, bahkan di antara peserta juga ada yang belum memiliki usaha, namun mempunyai keinginan kuat untuk membuka usaha kecil-kecilan," kata Esti di Jakarta, Kamis (12/4/2018).
Pelaksanaan program RISE di Medan ini merupakan keberlanjutan dari rangkaian program untuk memberikan pelatihan kepada 2.000 penyandang disabilitas yang akan dilakukan selama 2 tahun ke depan di sedikitnya 7 kota di Indonesia. Awal 2018 Maybank Indonesia telah memberikan pelatihan di Yogyakarta, Malang, dan Solo dengan jumlah peserta sebanyak 332 orang.
Pada awalnya, program RISE dilaksanakan di Malaysia sejak September 2014 dan berhasil mencapai kesuksesan dengan membukukan 411,7% rata-rata kenaikan pendapatan dari 40 peserta terbaik dalam periode 6 bulan yang berakhir April 2015.
Pada saat itu, program RISE telah diikuti lebih dari 1.300 peserta di Malaysia, kemudian pada 2016 mulai dikembangkan ke regional, termasuk ke Indonesia dan Filipina.
Di Indonesia, proyek percontohan (pilot project) program RISE dilaksanakan kepada 211 penyandang disabilitas di Jakarta dan Yogyakarta pada 2016. Serangkaian program pelatihan kemudian dilakukan selama 2017 kepada 100 penyandang disabilitas di Bali, 119 penyandang disabilitas di Tangerang, 116 penyandang disabilitas di Bogor, 82 penyandang disabilitas di Bekasi, dan 86 penyandang disabilitas di Bandung. Kemudian, pada 2018 kepada 123 penyandang disabilitas di Yogyakarta serta 209 penyandang disabilitas, baik di Malang maupun di Solo.
Dari pelaksanaan pilot project hingga pelaksanaan program yang ditargetkan selesai pada 2019 diproyeksikan untuk menjangkau total 2.200 penerima manfaat di Indonesia.
Berdasarkan survei Nottingham University, dari awal implementasi program hingga Juli 2017, sebanyak 40% peringkat terbaik dari penyandang disabilitas yang mengikuti program ini telah berhasil memulai atau meningkatkan kapabilitas usaha hingga 351,8%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah