Aksi Protes Meletus di Armenia, Polisi Siaga Satu

Polisi Armenia mulai berkumpul di pusat Yerevan pada hari Rabu (25/4/2018) setelah protes terhadap elit penguasa negara itu meletus di sana.

Nikol Pashinyan, pemimpin oposisi Armenia yang membantu memaksa perdana menteri Armenia Serzh Sarksyan untuk mengundurkan diri pada hari Senin (23/4/2018), telah meminta para pendukungnya untuk menggelar unjuk rasa hari Rabu (25/4/2018).

Pashinyan mengatakan dia siap menjadi perdana menteri berikutnya dan akan terus menekan elit penguasa sampai setuju untuk sebuah perubahan nyata. Oposisi di Armenia akan melanjutkan revolusi hingga akhir yang logis, wakil parlemen Nikol Pashinyan, pemimpin oposisi, mengatakan pada konferensi pers pada hari Selasa (24/5/2018).

"Tidak akan ada istirahat sampai revolusi kita sampai pada akhir yang logis," tuturnya ketika seorang wartawan bertanya apakah dia akan terus meminta kepada bangsa untuk bergabung dengan aksi protes atau akan membuat jeda untuk pembicaraan dengan pihak berwenang, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (25/4/2018).

Pada tanggal 17 April, parlemen nasional memilih mantan Presiden negara itu, Serzh Sargsyan, ke kantor Perdana Menteri setelah pencalonannya oleh Partai Republik yang berkuasa.

Pada hari Senin, 23 April, Sargsyan mengundurkan diri karena meluasnya aksi-aksi oposisi, yang dimulai pada 13 April. Setelah pengunduran dirinya, Wakil Perdana Menteri Pertama Karen Karapetyan menjadi Penjabat Perdana Menteri.

Sementara itu, pemimpin oposisi Pashinyan mengatakan dia siap untuk menjadi Perdana Menteri negara jika rakyat akan menyatakan keinginannya untuk ini.