Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Arkady Babchenko, Jurnalis Rusia yang Tewas di Ukraina 'Hidup Lagi'

        Arkady Babchenko, Jurnalis Rusia yang Tewas di Ukraina 'Hidup Lagi' Kredit Foto: Reuters/Vitalii Nosach
        Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

        Ukraina melancarkan pembunuhan seorang wartawan pembangkang Rusia di Kiev pada hari Selasa (22/5/2018) dalam apa yang dikatakannya sebagai operasi pengelabuan untuk menggagalkan upaya pembunuhan dari pihak Rusia.

        Arkady Babchenko mengejutkan seluruh dunia ketika ia tiba di sebuah konferensi pers pada hari Rabu (30/5/2018), kurang dari 24 jam setelah dilaporkan tewas.

        Kepala keamanan Ukraina Vasyl Hrytsak mengatakan operasi pengelabuan telah dibuat untuk menangkap pembunuh bayaran yang dibayar oleh pasukan Rusia. Rusia menggambarkan peristiwa di Kiev sebagai "provokasi anti-Rusia". Polisi Ukraina menyatakan mereka telah melakukan satu penangkapan.

        Istri Babchenko mengatakan pada hari Selasa dia telah menemukan suaminya di pintu masuk menuju blok apartemen mereka dengan luka tembak di punggungnya, dan dia dilaporkan telah meninggal di ambulans dalam perjalanan ke rumah sakit.

        Kisah itu dilaporkan secara luas oleh media di seluruh dunia, hingga perkembangan mendadak dan luar biasa pada hari Rabu.

        Sambutan tepuk tangan di konferensi pers di Kiev saat Babchenko memasuki ruangan. Dia mengucapkan terima kasih kepada dinas keamanan Ukraina karena menyelamatkan hidupnya dan mengatakan dia tidak punya pilihan selain mengambil bagian dalam operasi pengelabuan tersebut demi keselamatan dirinya.

        "Saya melakukan pekerjaan saya, dan Saya masih hidup," tuturnya, sebagaimana dikutip dari BBC, Kamis (31/5/2018).

        "Saya telah mengubur banyak teman dan kolega berkali-kali dan saya tahu perasaan yang memuakkan itu," tambahnya.

        "Saya menyesal Anda harus mengalaminya. Tapi tidak ada jalan lain," tuturnya.

        Beberapa jam setelah berita itu pecah, Babchenko menulis di akun twitter pribadinya untuk mengatakan dia akan "mati pada 96" setelah "menari di kuburan Putin", mengacu pada Presiden Rusia, Vladimir Putin.

        Babchenko melarikan diri dari Rusia pada tahun 2017 setelah menulis posting di Facebook (dalam bahasa Rusia) tentang sebuah pesawat angkut Tu-154 yang jatuh, yang jatuh ke Laut Hitam ketika membawa paduan suara dari Tentara Merah ke Suriah.

        Dia mengatakan posting Facebook ini, di mana dia menggambarkan Rusia sebagai "agresor", yang telah menyebabkan ancaman pembunuhan dan pelecehan dari negara Rusia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: