Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nilai Tukar Petani Sulsel Menguat 1,37 Persen pada Mei 2018

        Nilai Tukar Petani Sulsel Menguat 1,37 Persen pada Mei 2018 Kredit Foto: Antara/Anis Efizudin
        Warta Ekonomi, Makassar -

        Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani alias NTP gabungan Sulsel mengalami penguatan 1,37% periode Mei 2018. Torehan itu terbilang positif mengingat NTP provinsi ini pada awal tahun ini sempat merosot, khususnya pada Januari dan Februari 2018.

        "NTP gabungan Sulsel pada bulan Mei 2018 sebesar 103,31 atau terjadi kenaikan 1,37%?bila dibandingkan NTP pada bulan April 2018 sebesar 101,91," ujar Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam, di Makassar.

        NTP diketahui diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang harus dibayarkan petani. NTP menjadi salah satu indikator melihat tingkat daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif makin kuat pula tingkat daya beli petani.

        Nursam menutukan kesimpulan data peningkatan NTP Sulsel pada Mei 2018 merujuk pada hasil pemantauan harga-harga pedesaan. Kenaikan NTP terjadi disebabkan indeks yang diterima petani terbilang tinggi mencapai 1,54 persen. Di sisi lain, indeks yang dibayar petani hanya berkisar 0,16 persen. Selisih dari angka itulah yang menunjukkan daya beli petani di Sulsel.

        Menurut Nursam, kenaikan NTP Sulsel pada bulan kelima tahun ini dipengaruhi peningkatan signifikan NTP pada subsektor tanaman perkebunan rakyat. Lonjakan peningkatan NTP pada sektor itu membuat NTP gabungan bergerak positif. Secara keseluruhan, tiga subsektor menunjukkan penguatan dan dua subsektor lainnya mengalami pelemahan.

        "Apabila dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya, tiga subsektor mengalami kenaikan dan dua subsektor mengalami penurunan. Penurunan terjadi pada Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,96 persen dan Subsektor Hortikultura sebesar 0,84%. Kenaikan NTP terbesar terjadi pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 8,05%," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: