Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pesan AP: Mau Renovasi Bandara? Jangan Asal-Asalan...

        Pesan AP: Mau Renovasi Bandara? Jangan Asal-Asalan... Kredit Foto: Arif Hatta
        Warta Ekonomi, Denpasar -

        PT Angkasa Pura I (Persero) mengingatkan kontraktor proyek pengembangan Bandara Ngurah Rai, Bali, untuk menjamin kualitas infrastruktur meski berpacu dengan target penyelesaian sebelum pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia pada 8-14 Oktober 2018.

        "Tidak hanya mengejar target penyelesaian proyek namun jangan sampai melupakan jaminan kualitas pekerjaan yang menjadi sangat penting, serta jangan sampai tidak lolos tahap verifikasi," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi ketika meninjau proyek di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Jumat. Memasuki minggu ketiga Agustus 2018, pengembangan beberapa fasilitas di bandara itu mendekati rampung.

        Faik mengatakan untuk pembangunan paket I meliputi pematangan lahan sisi barat yang merupakan wilayah perairan dan pembangunan apron barat, realisasi pembangunan mencapai 59,2 persen. Untuk konstruksi apron timur dan pemindahan pengelolaan limbah yang masuk paket II, realisasi pembangunannya saat ini telah mencapai 92,7 persen.

        Sedangkan pembangunan gedung VVIP, Markas Operasi TNI AU, dan penggantian peralatan pendukung maskapai yang tergabung dalam paket III, pengerjaannya telah mencapai 86,4 persen. Pengerjaan proyek di bandara itu dikerjakan sejumlah kontraktor BUMN di antaranya PT Yodya Karya (Persero), PT Jaya CM dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

        Selain itu PT Nindya Karya (Persero), PT Virama Karya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), Direktur PT Waskita Karya (Persero) dan PT Angkasa Pura Properti.

        Pihaknya optimistis pengerjaan proyek tersebut selesai sebelum pertemuan IMF dan Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, bahkan sudah bisa memasuki tahap verifikasi dari Kementerian Perhubungan pada pertengahan September 2018.

        Pengembangan apron barat dan timur tersebut diharapkan dapat mengakomodasi sekitar 10 tempat parkir baru bagi pesawat berbadan besar dan sedang. Di luar paket utama pengembangan fasilitas di bandara itu juga dikebut proyek pembangunan gedung parkir mobil bertingkat.

        Rencananya gedung itu akan dioperasikan secara fungsional tiga lantai pada Oktober mendatang sehingga akan menambah kapasitas parkir kendaraan roda empat sebanyak 546 unit. Untuk jangka panjang, pengembangan proyek itu diharapkan mendukung pariwisata di Bali karena meningkatkan kapasitas bandara yang semula hanya 24 juta penumpang menjadi 37 juta penumpang per tahun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: