Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menegaskan, di era ekonomi digital yang berlangsung cepat, kolaborasi metode penjualan dalam jaringan (daring/online) dan penjualan luar jaringan (luring/offline) mutlak diperlukan.
Mendag menuturukan bahwa ekonomi digital dan modernisasi tidak bisa dihentikan, dialihkan, atau dibatasi.
"Untuk itu, diperlukan kolaborasi atau perpaduan antara metode digital dan nondigital. Kolaborasi tersebut sudah mulai terjadi dan dapat kita lihat," jelas dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/10/2018).
Menurutnya, penjualan luring yang dipadukan dengan daring dapat meningkatkan penjualan.
"Jika hanya dilakukan secara luring, maka penjualan malah akan menurun. Kunci utama untuk bertahan adalah bisa menyesuaikan diri dengan gaya hidup yang sedang terjadi di seluruh dunia," tandasnya.
Contoh pergeseran yang tengah terjadi saat ini, lanjut Mendag, adalah perubahan fungsi pusat perbelanjaan menjadi tempat hiburan dan tempat berkumpul. Demikian juga dengan cara penjualan yang mengarah kepada penjualan daring yang lebih mudah dan nyaman bagi konsumen.
Untuk memperkuat perdagangan di dalam negeri dan menghadapi situasi ekonomi global, pemerintah dan pelaku usaha, termasuk Usaha Kecil Menengah (UKM) harus bekerja sama.
"Mari kita tumbuh bersama UKM untuk bisa berjaya di dalam negeri dan bersiap go international. Jangan sampai produk luar yang masuk ke Indonesia, tetapi produk kita tidak dapat menembus pasar di mancanegara," kata Mendag.
Mendag mengingatkan terbukanya peluang ekspor yang lebih besar akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
"Kita harus dapat memanfaatkan peluang ekspor komoditas yang terbuka akibat perang dagang AS-China," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: