World Health Organization (WHO) mencatat 7,8 juta dari 23 juta balita di Indonesia adalah penderita stunting atau sekitar 35,6%. Sebanyak 18,5% kategori sangat pendek dan 17,1% kategori pendek. Ini juga yang mengakibatkan WHO menetapkan Indonesia sebagai negara dengan status gizi buruk.
Menyikapi hal tersebut, PT East West Seed Indonesia (Ewindo) menyediakan benih unggul berkualitas untuk petani kacang hijau sehingga para petani kacang hijau dapat meningkat produktivitas dan penghasilannya. Dengan kandungan dan nilai gizi yang tinggi, kacang hijau bisa menjadi sebagai salah satu sumber utama bahan makanan yang bermanfaat bagi kesehatan dan dapat mencegah terjadinya stunting.
Managing Director Ewindo, Glenn Pardede, mengatakan niat Ewindo melakukan ekspansi ke komoditas kacang hijau tersebut, salah satunya untuk mendongkrak konsumsi kacang hijau yang masih rendah di Indonesia terutama untuk pemenuhan gizi di masyarakat.
"Hal ini pun sejalan dengan program pemerintah yang tengah menggalakkan program nasional mengurangi tingginya angka stunting sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia kedepannya,? ujar Glenn dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Sebagai informasi, Indonesia terbilang masih rendah dalam sisi konsumsi kacang hijau, meskipun tanaman ini kaya akan kandungan gizi yang tinggi. Kacang hijau juga merupakan salah satu sumber protein nabati yang paling baik. Berdasarkan data US Departement of Agriculture, dalam 100 gram kacang hijau terdapat 23 gram protein.
Angka ini termasuk cukup tinggi bila dibandingkan dengan bahan makanan pokok lainnya seperti beras yang memiliki kandungan protein 7,6 gram, jagung 9,8 gram dan gandum 7,3 gram. Selain kandungan protein yang tinggi, kacang hijau juga memiliki kandungan serat tinggi sebesar 16,6 gram dalam setiap 100 gram-nya dan memiliki kandungan vitamin dan mineral yang lengkap.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: