Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dari Vokalis Tame Impala sampai Axl Rose Kritik Respons Trump Soal Kebakaran Hutan di California

        Dari Vokalis Tame Impala sampai Axl Rose Kritik Respons Trump Soal Kebakaran Hutan di California Kredit Foto: Antara/Reuters/Carlos Barria
        Warta Ekonomi, California -

        Presiden AS Donald Trump telah menjadi target oleh sejumlah musisi berkat tweet kontroversialnya yang dinilai 'tidak sensitif' dalam menanggapi krisis kebakaran hutan di California.

        Selama beberapa hari terakhir, negara bagian California di AS telah berjuang keras melawan beberapa kebakaran hutan terburuk dalam sejarah yang tercatat di AS.

        Sementara kebakaran sejauh ini telah menyaksikan lebih dari 30 warga sipil tewas, setengah lusin petugas pemadam kebakaran juga kehilangan nyawa mereka, sementara kerusakan properti juga merajalela.

        Berita yang keluar dari negara juga telah difokuskan pada bagaimana sejumlah musisi (termasuk Kevin Parker dari Tame Impala dan Fred Durst dari Limp Bizkit) telah kehilangan rumah dan barang-barang mereka di akibat kebakaran di California, sementara Lady Gaga, bersama dengan anggota band Tool, dan personel Red Hot Chili Peppers juga telah dievakuasi.

        Namun, ada kemarahan yang meningkat terkait dengan tweet yang dibagikan oleh Presiden AS Donald Trump yang sejak itu disebut sebagai "tidak sensitif" oleh beberapa orang.

        Tweet itu sendiri dari Trump, yang ditulis pada Sabtu (10/11/2018) malam, menunjukkan jika dirinya menempatkan penyebab kebakaran pada pengelolaan hutan di California, sementara dengan sepenuhnya mengabaikan efek perubahan iklim, dan kekeringan.

        Kini, sejumlah musisi yang marah mulai menyampaikan tanggapan mereka pada tweet Trump.

        Sementara itu, drummer M?tley Cr?e Tommy Lee juga hanya menanggapi Presiden dengan menanyakan apakah dia bisa ?menjadi tidak sensitif lagi?, sedangkan frontman Guns N 'Roses Axl Rose menyatakan bahwa ?hanya seorang individu yang benar-benar gila yang akan memutarbalikkan fakta dan menggunakan tragedi untuk sekali lagi menggambarkan fakta-fakta dalam rangka mencari keuntungan publik/politik,? ungkap Axl Rose yang melakukan tour bersama Guns N 'Roses ke Jakarta pada 8 November lalu.

        Demikian juga, mantan penyanyi Skid Row, Sebastian Bach, dan bintang pop Katy Perry juga membalas Trump, dengan yang terakhir menyebutnya di tweet masing-masing ?sebuah respons yang benar-benar tanpa perasaan,? ungkap mereka.

        "Bahkan tidak ada unsur politik yang terlibat," Perry menjelaskan.

        "Hanya anggota keluarga Amerika yang baik justru kehilangan rumah mereka saat Anda (Trump) menge-tweet," tuturnya.

        Namun, salah satu tanggapan paling keras terhadap Tweet Trump yang tidak diragukan lagi berasal dari eksekutif musik Scooter Braun, yang menulis panjang respons kepada Presiden di akun Instagram-nya.

        "98% dari lahan yang terbakar adalah milik negara federal," Braun memulai.

        "Kebakaran di California berada di bawah pengawasan Anda dan faktanya bahwa anggaran mereka dipotong. Saya tidak begitu menyandarkan diri bahwa semua yang dilakukan di bawah pengawasan Anda menurut saya buruk atau tidak adil, tetapi apa yang saya ketahui, apa yang telah Anda tunjukkan membuktikan jika Anda tidak layak untuk memimpin,? ungkap Braun.

        ?Para pemimpin mendengarkan, para pemimpin berdiri bersama warga mereka di saat-saat berjuang pasaca bencana melanda. Anda malah tidak melakukan keduanya. Anda malah memanjakan diri, Anda malah mengejek, dan Anda juga menghasut," tegasnya.

        "Tweet Anda adalah hal yang memalukan bagi Anda dan bangsa ini," lanjutnya.

        ?Warga pekerja keras yang baik malah menderita dan Anda malah menunjukkan kesalahan. Jadilah seorang pemimpin! Pemimpin memberikan kemenangan kepada warganya. Itulah yang dilakukan oleh pemimpin sejati. Orang yang memilih Anda bukan orang jahat. Kenyataannya mayoritas dari mereka adalah laki-laki dan perempuan pekerja keras yang baik yang hanya menginginkan perubahan. Mereka ingin didengar. Dihargai dengan seluruh bangsa,? pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: