PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) menyatakan jika perseroan tidak terpengaruh dengan penurunan harga batu bara yang pada Desember 2018 berada di angka US$92,51 per ton. Harga batu bara tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan harga di November 2018 yang sebesar US$97,9 per ton.
Perseroan diketahui menjalankan usaha batu bara melalui anak usahanya, PT Multi Nitrotama Kimia (MNK). Direktur Utama PT Ancora Indonesia Resources Tbk, Rolaw P Samosir mengatakan bila penurunan harga batu bara terjadi pada batu bara low kalori. Sementara MNK menggunakan batu bara high kalori.?
"Penurunan ini karena kurangnya permintaan dari India, begitu juga yang utama dari China. Jadi, China, India, dan Jepang importir terbesar batu bara kita. China kurangi kuota untuk impor batu bara dari pemerintahnya. Nah, penurunan ini tidak pengaruhi kinerja MNK," katanya usai paparan publiknya di Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Menurut Rolaw, pada tahun mendatang, pihaknya optimistis harga batu bara akan kembali ke level US$100 per ton. Pasalnya, harga batu bara di Desember 2018 menjadi yang terendah dalam kurun waktu enam bulan terakhir.
"Di 2019 kami masih sangat yakin akan ada peningkatan kinerja MNK. Karena di 2019 akan naik di level 100 indeksnya. Desember indeks terendah di?enam bulan terakhir. Di 2019 kami yakin akan meningkat sekali," pungkasnya.?
Sekadar informasi, MNK hingga September 2018 membukukan penjualan sebesar US$86.134 naik 49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$57.659. Di mana, volume produksi mencapai sebanyak 67.453 ton dan volume penjualan 85.212 ton. Guna memenuhi permintaan, perseroan pun melakukan trading dengan perusahaan lokal.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: