BI: Fintech Syariah Jadi Peluang Krusial Indonesia untuk Bersaing

Akibat perkembangan teknologi yang terus meningkat setiap tahunnya, banyak aspek yang ikut berkembang. Salah satunya perubahan sektor keuangan, seperti fintech, khususnya fintech syariah. Itu juga menjadi peluang krusial bagi Indonesia dalam daya saing.

"Fintech memiliki skala usaha yang dapat berkembang pesat, serta mampu mengubah lanskap perekonomian secara global seperti yang kita lihat dalam perkembangan terakhir," jelas Sugeng, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI).

Selain sektor fintech, sektor ekonomi dan keuangan syariah juga turut berubah seiring perkembangan teknologi. Implementasi dan aplikasi fintech pada keuangan syariah juga mencakup berbagai bentuk penerapan.

"Aplikasi fintech yang diterapkan sesuai dengan prinsip dan nilai ekonomi syariah tidak hanya berjalan pada sektor keuangan syariah komersial, seperti perbankan syariah dan pasar modal syariah, namun juga dapat mencakup implementasi pada keuangan sosial syariah, seperti pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq, sedekah, dan wakaf," terang Sugeng.

Selain menjadi peluang krusial bagi Indonesia, pemanfaatan teknologi digital melalui fintech syariah juga dapat meningkatkan jangkauan pasar keuangan syariah domestik, sehingga inklusi keuangan syariah dapat terus meningkat.

Melihat perubahan yang signifikan dari perkembangan teknologi dan ekonomi syariah tersebut, dalam salah satu rangkaian acara ISEF 2018, BI ingin mendukung dalam berbagai upaya.

Ditemui di Grand City, Surabaya (12/12/18), dalam forum yang bertemakan "Mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah dengan pemanfaatan teknologi untuk kemaslahatan secara merata dan berkesinambungan", Sugeng mewakilkan BI menyatakan komitmen dan dukungannya dalam berbagai upaya sinergi pengembangan ekonomi digital dan ekonomi syariah nasional.

"Semoga kemajuan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dapat tercapai dan membawa berkah bagi masyarakat, bangsa, dan negara," harapnya.