Relawan tenaga medis dari Kabupaten Lampung Timur menyisir pengungsi bencana tsunami Selat Sunda di Kabupaten Lampung Selatan yang berada di bawah kaki-kaki bukit, dalam rangka memberikan tindakan medis yang diperlukan warga.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Lampung Timur Syamsu Rijal, Jumat (28/12/2018) malam, mengatakan penyisiran dilaksanakan sejak Selasa (25/12) kemarin dan akan dilakukan sampai dengan Selasa (1/1) pada Tahun Baru 2019.
Menurut Samsu Rijal, wilayah terdampak tsunami seperti Desa Way Muli, Hargo Pancuran, Kunjir di antaranya yang disisir oleh tim beranggotakan dua orang dokter dan dua perawat.
Dia menjelaskan, banyak pengungsi di lokasi terdampak tsunami tidak mau bergabung ke posko-posko pengungsian yang disediakan oleh pemerintah, malah memilih mengungsi ke kaki-kaki bukit desa dan mereka tidur di tempat seadanya.
Keterbatasan sarana sanitasi berakibat pada kesehatan mereka.
Kondisinya sekarang banyak yang terserang penyakit, seperti hipertensi, asma, dan gatal-gatal pada kulit.
"Karena sudah tidak punya rumah lagi, air bersih kurang, sanitasi kurang, sehingga mereka tidak bisa menjaga kesehatan dan mengakibatkan terserang penyakit," ujarnya pula.
Selama dilakukan penyisiran, Tim Relawan Medis Lampung Timur memberi tindakan medis awal dan mengimbau mereka mengungsi ke posko pengungsian yang disediakan.
Pemerintah Kabupaten Lampung Timur pada Selasa (25/12) mengirim bantuan makanan dan relawan medis ke lokasi bencana tsunami Selat Sunda, di Kabupaten Lampung Selatan.
Sementara itu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Lampung menggelar kegiatan Trauma Healing untuk memulihkan mental para korban bencana tsunami Selat Sunda, di Kabupaten Lampung Selatan, Jumat (28/12).
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas PPPA bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPPA) Provinsi Lampung itu, untuk mengobati mental para korban, terutama untuk memulihkan psikologis anak-anak.
Pasca bencana biasanya masih meninggalkan rasa panik dan ketakutan yang sangat mendalam, khususnya bagi anak-anak.
Kegiatan trauma healing dilaksanakan pada dua lokasi, yakni di Pos Pengungsian Lapangan Tenis Indoor Kalianda, dan Pos Pengungsian Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa.
Selain memberikan bantuan untuk kesehatan mental, Dinas PPPA dan UPTD P2TP2A juga memberikan bantuan berupa makanan, dan pakaian untuk anak-anak dan dewasa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: