Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni mengatakan taji Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak dapat menaikkan elektabilitas?Prabowo Subianto. Pasalnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) anak SBY kalah di putaran pertama Pilkada DKI Jakarta.
"Kita lihat saja di Pilkada Jakarta saja pak SBY anaknya kalah. Apakah itu menandakan taji Pak SBY tidak tajam atau tidak bertaji lagi," katanya, di Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Lanjutnya, ia mengatakan taji SBY bisa ditunjukkan terkait menyikapi Andi Arief. Sambungnya, ia menilai gaya Andi berbeda dengan SBY yang berpolitik santun. Tak hanya itu, ia mengatakan Andi kerap bersuara keras di Twitter soal penyebaran hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos.
"Kira-kira Pak SBY masih bertaji enggak untuk sekadar memberikan sanksi Andi Arief yang merusak citra Demokrat dan merusak citra SBY," jelasnya.
Selain itu, ia mempertanyakan pernyataan Demokrat yang percaya tren Jokowi turun sehingga jika SBY mulai menyapa masyarakat, Prabowo bakal menyalip petahana.
"Bahwa hoaks tidak lagi menurunkan menaikkan elektabilitas," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil