Mantan CCO Walmart Resmi Bergabung dengan Unicorn Asal Korea

Mantan pejabat di Walmart, Jay Jorgensen yang menduduki posisi Chief Compliance Officer (CCO) global itu kini resmi direkrut oleh unicorn asal Korea, Coupang. Kabar tersebut dilansir dari?TechCrunch?(15/3/2019).

Perekrutannya tersebut resmi membuat Jorgensen pindah ke Seoul. Di Coupang, ia ditugaskan untuk menjadi penasihat umum dan CCO juga.

Coupang merupakan e-commerce asal Korea yang mulai berdiri sejak tahun 2010. Coupang dikenal karena membangun infrastruktur teknologi yang hampir sepenuhnya mengendalikan pemenuhan pengiriman, termasuk logistik jarak jauh.

Baca Juga: Walmart Tambah 4 Mitra Pengiriman Bahan Makanan

Saat ini, Coupang hanya beroperasi di Korea, namun ia merupakan e-commerce tersebesar yang berkantor di Seoul, Beijing, Los Angeles, Mountain View, Seattle, dan Shanghai. Coupang resmi menjadi unicorn sesaat setelah mendapatkan suntikan dana dari Softbank dan beberapa investor kelas kakap lainnya. Nilai valuasi yang Coupang miliki saat ini sentuh angka $3,4 miliar.

Perusahaan itu mengatakan lebih dari 120 juta produk tersedia pada platformnya dan separuh warga Korea telah mengunduh aplikasi selulernya, dengan jutaan pelanggan memesan dari Coupang dan terus meningkat 70 kali lipat setiap tahunnya.

Sebelum ke Walmart, Jorgensen adalah mitra di firma hukum Sidley Austin LLP.?Sebelumnya, ia menjabat sebagai panitera hukum pengadilan untuk mendiang Ketua Mahkamah Agung, William Rehnquist dan sempat menjadi panitera hukum untuk Samuel Alito Jr.

Baca Juga: Rugi Hingga Triliunan Rupiah, Mantan CEO Ini Gugat Startup yang Ia Dirikan

Jorgensen mengatakan, ?Saya akan bergabung, jika itu bisa mengubah kehidupan di Korea.?Ini bukan hanya pemain e-commerce, itu adalah pemain e-commerce terbesar.?

Perekrutan ini apakah sebagai salah satu tanda bahwa Coupang akan melakukan IPO dalam waktu dekat? Wakil Presiden Coupang, Dan Rawson pun angkat bicara, ?Waktu IPO Coupang itu masih bergantung pada sejumlah faktor, termasuk segala sesuatu mulai dari kondisi pasar hingga kinerja perusahaan."