Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai kecurangan yang terjadi di pemilu tahun ini bersifat individual dan kasuistik. Pandangan ini lantas disanggah tegas oleh calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno.
Menurut pasangan calon wakil presiden Prabowo Subianto itu, kecurangan Pemilu 2019 tidak kasuistik, melainkan terstruktur, sistematis, masif, dan brutal (TSMB).?"Tapi ada kecurangan kan, Pak Jokowi sudah mengakui adanya kecurangan," tegas dia, Rabu (1/5/2019).
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini pun melawan Jokowi untuk menggunakan pendekatan hukum guna mencari tahu apakah kecurangan Pemilu 2019 itu kasuistik atau TSM.
Baca Juga: 5 Alasan BPN Sebut Pilpres 2019 Curang
"Kalau menurut saya tendensi abuse of power, kenapa? neutrality of ASN, apakah ASN sudah netral belum? Alhamdulillah di Jakarta itu netral, tapi di daerah lain kita lihat contoh-contoh kasus," katanya.?
Sandi pun mempertanyakan apakah sumber daya yang dimiliki negara seperti APBN, APBD, BUMN, dan BUMD itu sudah digunakan secara seadil-adilnya, alias tidak digunakan untuk keuntungan pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu.
"Ketiga, menurut saya apakah penegak hukum itu sudah berlaku seadil-adilnya ini perlu dilihat. Yang sudah terlihat kan 400.000 amplop kalau menurut saya itu enggak kasuistik, 400.000 amplop yang akan digunakan untuk serangan fajar, itu sangat masif 400.000 amplop," pungkasnya.
Baca Juga: Menang Pun Kami Ungkap Kecurangan Pemilu
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti