Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Musim Hujan, Permintaan Payung Promosi Meningkat 80%

        Musim Hujan, Permintaan Payung Promosi Meningkat 80% Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di musim penghujan kebutuhan payung akan meningkat. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk kebutuhan promosi. Seperti perusahaan perbankan, asuransi, showroom kendaraan, sekolah, kantor pemerintah, memanfaatkan barang ini sebagai merchandise.

        Barang-barang lain yang biasa diberikan untuk merchandise, antara lain jam dinding, kaus, dan gelas. Namun, menurut Johanes Paulus, salah satu distibutor payung, Jope Umbrella menyebut, kebiasaan perusahaan memberikan payung sebagai suvenir meningkat hingga 80% saat musim hujan.

        Namun, masalahnya adalah payung seperti apa yang dibutuhkan untuk keperluan promosi tersebut. Johanes menyarankan, sebaiknya menggunakan payung dengan material yang kuat: kain yang lebih tebal, lapisan silver yang tebal, tulang hitam antikarat yang dipadu dengan handle elegan nan mewah.

        "Payung promosi itu kan disablon, dibuka-tutup. Kalau tidak kuat itu akan membuat imej perusahaan menjadi jelek juga," ujar Johanes.

        Menurut Johanes, Jope Umbrella dibuat dan didesain secara khusus untuk kebutuhan promosi. Sebab, dia memprediksi, ke depan bisnis payung akan semakin bertumbuh seiring dengan tren masyarakat yang beralih menggunakan transportasi umum seperti KRL dan MRT.

        Baca Juga: Waspada Musim Hujan, Simak Tips Berkendara Aman ala Adira Insurance

        "Termasuk saya kalau mau ke Sudirman, misalnya, sudah naik MRT,"?ujarnya.

        Dan salah satu tantangan yang dihadapi para pejalan kaki adalah cuaca (panas atau hujan). Di situlah fungsi payung diperlukan. Karena itu, semakin meningkatnya masyarakat yang beralih ke transportasi umum, bisnis payung seharusnya akan semakin pesat.

        Joper Umbrella sendiri, lanjut Johanes, sebagai brand payung lokal, sudah menjangkau pangsa pasar global. Diakui Johanes, Jope Umbrella sudah menembus pasar Singapura, Srilanka hingga Maldives. Jope sudah cukup dikenal di Maldives sebagai payung promosi dengan kualitas premium.

        Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, Jope Umbrella saat ini mampu memproduksi antara 10 ribu hingga 50 ribu payung setiap bulannya. Untuk kebutuhan produksi, Johanes berkolaborasi dengan pabrik-pabrik lokal di kawasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.

        Berkat konsistensinya, Jope Umbrella kini dikenal sebagai merek payung promosi nomor satu di Google. Namun, bergerak di bidang payung promosi ini bukan tanpa tantangan. Selain tensi persaingan yang tinggi, di musim panas biasanya penjualan juga menurun.

        Baca Juga: Hujan di Puncak, Volume Air Bendungan Katulampa Ikut Naik

        "Di musim panas, kami keluarin model yang unik, bukan lagi payung hujan tapi payung fesyen. Modelnya menarik dengan padu-padan warna yang cerah sehingga tetap menarik," tutup Johanes.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: