Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Semua Demi Putra Mahkota, AHY!!

        Semua Demi Putra Mahkota, AHY!! Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan ada tiga hal untuk mencermati permintaan elite Partai Demokrat agar koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno dibubarkan.

        "Pertama, Demokrat menganggap pemilu sudah usai yang kemungkinan besar pemenangnya 01. Sekalipun sedang diperkarakan di MK oleh 02, tapi selisih 16,9 juta sangat sulit dikejar," ujar Adi saat dihubungi SINDOnews, Selasa (11/6/2019).

        Baca Juga: Mardani Ali Sera: yang Penting Keluar dari Pak SBY, Mas AHY, dan Mas Hinca

        Kedua lanjut Adi, Demokrat sepertinya ingin menata babak baru kehidupan politik mereka. Salah satunya dengan menjahit komunikasi politik dengan berbagai poros kekuatan seperti poros Istana, poros Teuku Umar dengan Megawati, poros Habibie, poros Gus Dur, dan seterusnya.?

        Menurut dia, upaya ini dilakukan untuk 'membabat semak belukar' politik untuk memuluskan Demokrat menyongsong Pemilu 2024, terutama mengusung sang putra mahkota Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maju pilpres.

        Ketiga, kata Adi, sikap Demokrat yang ingin koalisi 02 bubar sebagai bagian untuk menjajaki kemungkinan merapat ke 01. Apalagi umpan lambung 01 ke Demokrat relatif kencang. Bak gayung bersambut kemesraan Demokrat dengan 01 terus berkesimbungan.

        Baca Juga: AHY Tak Incar Kursi Menteri, Tapi...

        Lalu, siapa yang untung dan siapa yang buntung? Menurut Pengamat Politik asal UIN Jakarta itu, tentu saja yang untung dari kisruh Demokat dengan 02 adalah pihak 01. Untungnya banyak, salah satunya mulai berkurangnya partai pengusung 02 yang keras menantang 01. Bahkan kemungkinan besar Demokrat berlabuh ke 01.?

        "Sementara yang buntung tentu saja koalisi 02. Di tengah upaya berperkara di MK mereka harus menghadapi manuver Demokrat yang terjadi tiap saat. Belakangan Demokrat keras sekali mengkritik 02. Sebaliknya ke 01 mesra sekali," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: