Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Didepak dari Kampusnya, Pria Ini Malah Jadi Miliarder

        Didepak dari Kampusnya, Pria Ini Malah Jadi Miliarder Kredit Foto: Bloomberg
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Jatuh bangun kerap dialami oleh sesiapa saja yang hendak menggapai keberhasilan. Hal itu pun berlaku untuk Peter Kelly, miliarder pendiri Softcat.

        Sebelum menjadi miliarder seperti saat ini, Kelly ternyata pernah didepak dari kampusnya, North Staffordshire Polytechnic. Berdasarkan keterangan dari Bloomberg, setelah keluar dari kampusnya itu, ia bekerja sebagai sales di Xerox Corp.

        Baca Juga: Problematika Kehidupan Miliarder Asal Amerika

        Menginjak tahun 1993, akhirnya ia mulai mendirikan Softcat, perusahaan yang berbasis infrastruktur IT. Selama menjadi pemimpin, Kelly selalu menekankan pada pegawainya untuk selalu beretika baik. Hingga akhirnya membuat bisnisnya ini berkembang baik.

        Di tahun 2015, Kelly menyatakan mundur dari dewan perusahaan. Namun, hingga saat ini, namanya masih menjadi pemegang terbesar dari perusahaan yang ia bangun tersebut.

        Setelah itu, ia bergabung dengan pendiri Zscaler Inc bersama Ken dan Michael Xie di jajaran pengusaha perangkat lunak yang peruntungannya membengkak dengan pertumbuhan jaringan berbasis?cloud.?Pasar global untuk?cloud?ini diproyeksikan akan tumbuh sebesar 18 persen hingga 2023 menurut Research & Markets.

        Baca Juga: Simak Kisah Sukses Bocah 13 Tahun Pencetus Bisnis Skateboard Mini

        Harga saham Softcat Plc naik sebanyak 353 persen dari awal penawaran umum yang pertama dilakukan pada akhir 2015. Kelly juga telah menginvestasikan US$44,4 ribu hingga akhirnya menjadikan Kelly seorang miliarder.

        Kelly mengontrol sepertiga dari Softcat. Dan kabarnya, perusahaan ini kabarnya juga menjadi salah satu perusahaan terbesar selain Microsoft Corp.

        Pendapatan Softcat juga naik dua kali lipat sejak 2015 dan mencapai US$1,2 miliar untuk pertama kalinya pada tahun lalu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Clara Aprilia Sukandar
        Editor: Clara Aprilia Sukandar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: