Wakil Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso ikut berkomentar terkait pemadaman listrik massal yang terjadi di Jabodetabek. Perihal kejadian tersebut, ia pun menyebut bahwa sebagai 'Hari Planga Plongo Nasional'.
Menurutnya, ketika listrik dan sinyal ponsel mati, dirinya hanya bisa planga plongo. Bahkan, singgah ke minimarket pun, penjaganya ikut planga plongo karena tak bisa layani transaksi.
"Ketika listrik mati dan sinyal ponsel tewas, saya hanya bisa planga plongo. Mampir ke minimart penjaganya juga planga plongo gak bisa layani transaksi. Hari planga plongo nasional di bulan kemerdekaan," cuitnya seperti yang dikutip WE Online, Senin (5/8/2019).
Baca Juga: Semprot PLN, Jokowi: Bapak Ibu Semua Orang Pintar, Kok Tahu-Tahu Drop?
Baca Juga: Pak Jokowi, Manajemen PLN Tak Cukup Hanya Minta Maaf, Tolong Diberi Sanksi!
Lanjutnya, ia pun membayangkan betapa mengerikannya hidup tanpan sinyal ponsel dan listrik di zaman kiwari.
"Di zaman yunikon dan onlen 4.0 sehari tanpa sinyal ponsel dan tanpa listrik sungguh mengerikan. Tak bisa akses info kondisi negara. Namun terpaksa terima ajakan rekonsiliasi dari PLN karena kedaulatan listrik di tangan PLN. Telat bayar, putus. Listrik tewas, kita planga plongo," cuitnya lagi.
Sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara alias PLN memastikan, pemadaman massal di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, dan sejumlah daerah lain di Pulau Jawa selama lebih dari 8 jam, Minggu (4/8) bukan karena adanya sabotase.
Bahkan, Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani ikut menegaskan bahwa tidak ada faktor politis yang menyebabkan blackout tersebut, melainkan problem teknis.
"Kami menilai tak ada sabotase atau politis dalam peristiwa ini. Kami menilai peristiwa ini murni karena persoalan teknis,? katanya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil