Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Esok Temui Pemerintah Malaysia, Go-Jek Siap Mengaspal ke Negeri Jiran?

        Esok Temui Pemerintah Malaysia, Go-Jek Siap Mengaspal ke Negeri Jiran? Kredit Foto: Go-Jek
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Go-Jek tampaknya siap untuk mengaspal di Malaysia. CEO Go-Jek, Nadiem Makarim dan Presiden Go-Jek, Andre Soelistyo dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri, Menteri Perhubungan, dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia besok, Rabu (21/8/2019), guna membahas rencana kehadirannya di Negeri Jiran itu.

        Hal itu disampaikan oleh Menpora Malaysia, Syed Saddiq melalui kiriman video di kronologi Instagram resminya hari ini (20/8/2019). Menurutnya, pertemuan itu diwacanakan membahas peluang menciptakan lapangan kerja bagi para taksi motor di Malaysia.

        "Kami akan membicarakan hal ini esok hari. Insyaallah hal ini akan menciptakan ratusan lapangan pekerjaan bagi para pengemudi roda dua di Malaysia," kata Syed dalam videonya.

        Baca Juga: Go-Jek Akuisisi Moka?

        Pada Minggu (18/8/2019), menteri muda itu juga sempat membuat jajak pendapat (jakpat) di akun Twitter-nya. Jakpat itu berhasil menghimpun 56.427 suara, 88% setuju akan kehadiran Go-Jek di Negeri Jiran.

        Dalam cuitannya itu, Syed menuliskan, "Di Thailand dan Singapura, kurang setahun (kehadiran Go-Jek), sudah tercipta ratusan ribu peluang pekerjaan baru."

        Malaysia merupakan tempat kelahiran saingan Go-Jek--Grab, yang menawarkan berbagai layanan transportasi berdasarkan permintaan di negara-negara di seluruh Asia Tenggara.

        Baca Juga: Go-Jek Mau Boyong Go-Food ke Singapura, Tapi....

        Di Malaysia, sejauh ini Grab hanya memiliki layanan transportasi roda empat. Karena itu, potensi turunnya izin pemerintah Malaysia terhadap layanan roda dua Go-Jek menuai kritik secara daring, menurut The Star yang dilansir Kr-Asia.

        Pada 2017, Kementerian Perhubungan Malaysia telah melarang startup lokal yang menawarkan layanan ojek sesuai permintaan karena dianggap tidak cocok untuk kota-kota maju. Namun, tampaknya Negeri Jiran siap mempertimbangkan kembali hal tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: