Pengamat: Lonjakan Ekspor Pertanian Itu Kado untuk 74 Tahun Indonesia

Lonjakan ekspor produk pertanian selama 4,5 tahun terakhir merupakan kado terbaik untuk Indonesia yang telah berusia 74 tahun. Kabar itu tentu harus diapresiasi.

Begitu kata pengamat sosial pertanian Institute Policy for Agro Reform (InsPAR) Faiz Ismu Amir seperti dilansir dari keterangan tertulisnya, Selasa (20/8/2019).

"Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman berhasil memberikan hadiah yang membahagiakan untuk ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke 74 tahun," ucapnya.

Faiz mengatakan, cita-cita agar Indonesia mampu ekspor produk pertanian merupakan hal yang selalu ditunggu semua kalangan masyarakat Indonesia.

Strategi dan kebijakan Amran Sulaiman selama menjabat, dinilai Faiz, terbukti jitu dengan melejitnya ekspor produk pertanian Indonesia setiap tahun dan siap bersaing di pasar global.

Baca Juga: Regulasi Kondusif Dorong Peningkatan Ekspor Komoditas Pertanian RI

"Ada beberapa kebijakan yang patut diapresiasi terkait dukungan ekspor, antara lain melesatnya pembangunan infrastruktur pertanian, mekanisasi, dan pendampingan ke petani yang rutin," ujar Faiz.

Selain itu, Faiz mengungkapkan, Amran Sulaiman mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak lainnya untuk menekankan pentingnya produktivitas pertanian sebab berpengaruh ke perekonomian negara.

Beberapa waktu lalu, Amran Sulaiman kembali melepas ekspor produk pertanian sebanyak 10,5 ribu ton atau senilai Rp1,1 triliun. Amran mengungkapkan, ada 80 jenis komoditas pertanian yang berhasil diekspor.

Berdasarkan data pada 2013, jumlah ekspor pertanian sebesar 33,5 juta ton. Kemudian pada 2016 mengalami dua kali kenaikan mencapai 36,1 juta ton dan 40,4 juta ton.

Baca Juga: Sesuai Arahan Jokowi, Bupati Nganjuk Kembangkan Pertanian 4.0

Begitu juga di 2017, ekspor produk pertanian bertambah lagi jumlahnya, yakni 41,3 juta ton. Tahun lalu, ekspor produk pertanian mampu mengukuhkan jumlah sebesar 42,5 juta ton.

Selama peridoe 2014-2018, jumlah seluruh nilai ekspor produk pertanian Indonesia berhasil mencapai Rp1.957,5 tirliun dengan akumulasi tambahan Rp352,58 triliun.