Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sesuai Arahan Jokowi, Bupati Nganjuk Kembangkan Pertanian 4.0

Sesuai Arahan Jokowi, Bupati Nganjuk Kembangkan Pertanian 4.0 Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung penuh upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk untuk menerapkan pertanian 4.0 di kawasan mereka.

Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menerima Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Rabu (14/8/2019) kemarin. 

"Pak Menteri sangat mendukung rencana kami untuk mengimplementasikan smart farming 4.0 di Nganjuk. Bahkan Pak Menteri berkenan hadir dalam peresmiannya September nanti," ungkap Novi dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (15/8/2019).

Sebagai bentuk dukungan, Kementan akan memberikan bantuan berupa bantuan benih unggul, traktor, mesin pengering, serta pendampingan teknologi.

"Pak Menteri memastikan program ini akan dikawal dengan baik oleh jajaran Kementan di level bawah," sebut Novi.

Menurut Novi, pihaknya mendorong implementasi pertanian 4.0 di Nganjuk dengan mengedepankan pertanian berbasis teknologi. Harapannya, penggunaan teknologi dapat meningkatkan efisiensi, mempercepat produksi, serta meningkatkan kualitas produksi hasil pertanian.

Baca Juga: Galakkan Beras Organik, Kementan Wujudkan 1.000 Desa Mandiri Organik

"Kami juga sampaikan ke Pak Menteri bahwa kami akan membangun resi gudang. Pemda yang mengelola akan mengakomodasi hasil pertaninan di Nganjuk. Tujuannya, menjaga kestabilan harga dan menjaga kualitas dari produksi itu sendiri," lanjut Novi.

Sebagai proyek percontohan, Pemkab Nganjuk akan menyiapkan lahan pertanian dengan luasan 500 hektare. Melalui proyek percontohan ini, perlahan pola pikir petani wilayah Nganjuk dapat berubah dari tradisional menjadi modern.

"Kami ingin mengajak petani berubah dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern. Saya selalu kampanyekan dan memberi contoh kepada petani penerapan pertanian tradisional akan semakin sulit karena buruh tani berkurang dan biayanya juga semakin mahal. Sehingga akhirnya petani mulai berpikir bahwa pertanian modern memungkinkan mereka menggarap lahan lebih luas dengan biaya lebih murah," jelas Novi.

Rencana penerapan pertanian 4.0 di Nganjuk sejalan dengan program pemerintah yang saat ini sedang aktif mendorong modernisasi pertanian. Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, modernisasi pertanian digiatkan melalui penerapan teknologi dalam kegiatan pertanian, mulai dari tahapan perbenihan, cara tanam, hingga pengolahan hasil.

Saat berdialog dengan peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8/2019) lalu, Presiden Jokowi meminta pemda mengarahkan para petani untuk tidak lagi mengolah lahan secara manual.

"Jadi kita ubah petani yang sudah berpuluh-puluh tahun dengan untuk land clearing dengan cara membakar diganti dengan pembersihan land clearing dengan traktor, dengan eksavator tanpa harus membuat api," tutur Jokowi.

Baca Juga: Sektor Pertanian Disebut-sebut Sebagai Pengungkit Pertumbuhan Ekonomi

Lebih lanjut, Presiden mengungkapkan, Kementan sudah menyalurkan berbagai bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) seperti traktor, eksavator, dan bulldozer untuk daerah-daerah yang memiliki lahan-lahan luas.

Mengafirmasi pernyataan Presiden Jokowi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, dalam 4,5 tahun terakhir pemerintah telah melaksanakan pengadaan alsintan dalam jumlah besar dan menetapkan visi mekanisasi pertanian modern.

"Mekanisasi mempercepat cara kerja petani, menggugah anak muda kembali ke pertanian, dan meningkatkan produksi pangan kita secara luar biasa. Pada 2014, level mekanisasi pertanian hanya 0,14. Pada 2018 kemarin meningkat signifikan menjadi 1,68," jelas Amran.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: