Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Putin Tawarkan Trump untuk Beli Senjata Hipersonik Rusia

        Putin Tawarkan Trump untuk Beli Senjata Hipersonik Rusia Kredit Foto: Reuters/Lucy Nicholson
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Presiden Rusia, Vladimir Putin menawarkan untuk menjual senjata hipersonik kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat keduanya bertemu di Jepang.

        Melansir Newsweek, Jumat (6/9/2019) Putin mengatakan ia membahas pengendalian senjata dengan Trump pada Juni selama KTT G20 di Osaka.

        Putin pada pertemuan tersebut juga menawarkan senjata modern Rusia, termasuk sistem rudal hipersonik, karena tidak ada satu pun negara di dunia yang memiliki senjata ini, bahkan AS.

        "Saya memberi tahu Donald (Trump), 'jika Anda mau, kami bisa menjualnya kepada Anda?. Tetapi jujur saja, AS mengatakan bahwa mereka akan segera memproduksinya sendiri," kata Putin merujuk senjata hipersonik.

        Baca Juga: Terkait Peluncuran Rudal AS, Putin Perintahkan Pelajari Tingkat Ancaman

        Putin pertama kali mengungkapkan senjata hipersonik saat pidato kenegaraannya Maret tahun lalu. Saat itu ia mengenalkan rudal balistik antarbenua RS-28 Sarmat dan kendaraan hypersonic glide Avangard, serta rudal jelajah hipersonik, rudal jelajah bertenaga nuklir Burevestnik 9M730, drone bawah air bertenaga nuklir Poseidon, dan sistem laser tempur Peresvet.

        Meskipun AS telah ragu atas kemajuan senjata militer Rusia, pemerintahan Trump prihatin soal kesenjangan yang melebar terhadap Rusia.

        AS Uji Rudal

        AS pada minggu lalu telah menguji coba rudal jelajah yang bisa mencapai target lebih dari 500 km.

        Tes itu dilakukan setelah AS secara resmi menarik diri dari Perjanjian Nuklir Jangka Menengah (INF) era Perang Dingin pada 2 Agustus setelah menuduh Rusia melanggar perjanjian.

        Perjanjian INF melarang rudal berbasis darat dengan jarak antara 310 (498 km) hingga 3.400 mil (5.471 km), mengurangi kemampuan kedua negara untuk meluncurkan serangan nuklir dalam waktu singkat.

        Putin mengatakan bahwa Washington sekarang berpotensi dapat menggunakan sistem peluncuran yang ada di Rumania dan Polandia untuk menembakkan rudal baru.

        "Peluncuran rudal ini dapat dilakukan dari sistem yang berlokasi di Rumania dan Polandia. Yang harus Anda lakukan adalah mengubah perangkat lunak. Dan saya tidak berpikir mitra Amerika kami akan memberi tahu soal ini ke Uni Eropa. Ini merupakan ancaman baru bagi kami yang harus ditanggapi," kata Putin mengutip Reuters.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: