Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jegal Jokowi Dilantik, Situasi Sengaja Dibuat Panas?

        Jegal Jokowi Dilantik, Situasi Sengaja Dibuat Panas? Kredit Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Willy Prakarsa menyebut lawan politik Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) belum dapat menerima kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

        Hal tersebut dinilai untuk menggagalkan pelantikan Jokowi pada 20 Oktober nanti.

        "Situasi sengaja dibuat panas, mulai dari rusuh Papua, revisi UU KPK, Karhutla dimaksimalkan. Sehingga isu pemberantasan narkoba, korupsi dan terorisme tidak lagi monoton alias memiliki teman isu gaya baru," ujarnya kepada wartawan, Jumat (20/9/2019).

        Baca Juga: Kecewa, KPK Kecewa dengan Janji Jokowi

        Baca Juga: NasDem Pasrah: Terserah Pak Jokowi

        Lanjutnya, ia menyatakan hal tersebut tidak berdampak positif bagi pembangunan sebuah kerbersamaan dan persatuan antar sesama anak bangsa.

        "Aksi-aksi demonstrasi yang dipertontonkan untuk menjaga dan terus memperbesar isu-isu tersebut sudah menjadi ajang rekreasi politik. Hanya sebatas menghambur-hamburkan uang. Jika saja semuanya bersatu, mungkin uang untuk dana demonstrasi itu bisa dijadikan bahan dan modal bersama untuk menciptakan lapangan kerja baru buat rakyat Indonesia," ungkapnya.

        Lebih lanjut, ia menegaskan hal inilah yang membuat rakyat Indonesia muak oleh kebrutalan lawan-lawan politik Jokowi.

        "Semakin Jokowi diganggu kinerjanya, maka rakyat akan semakin mencintainya. Saya sendiri mengutuk orang-orang yang mengganggu pemerintahan Jokowi dan pelantikannya pada 20 Oktober mendatang, semoga mereka pada bintitan semuanya," tukasnya.

        EDITOR: RUSLAN TAMBAK

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: