Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Melambat di Triwulan IV

        Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Melambat di Triwulan IV Kredit Foto: Freepik/Jonan111
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)? pada triwulan IV 2019 diperkirakan melambat sebagaimana tercermin dari Survei Perbankan Bank Indonesia terbaru yang dirilis pada Rabu (16/10/2019). Dalam survei tersebut, saldo bersih tertimbang (SBT) pertumbuhan DPK sebesar 73,3% lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, sebesar 87,1%

        Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, mengungkapkan bahwa melambatnya pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada jenis instrumen giro dan tabungan dengan SBT masing-masing sebesar 79,8% dan 88% lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, sebesar 86,1% dan 91,6%.

        Baca Juga: Fokus Target 2019, Bank Index Geliatkan Pertumbuhan DPK dan Kredit?

        "Sementara, instrumen deposito diperkirakan meningkat. Hal ini terindikasi dari SBT yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya," kata Onny.

        Dalam survei tersebut, terungkap juga bahwa pertumbuhan triwulan kredit baru melambat pada triwulan III 2019 dan diprakirakan kembali meningkat pada triwulan IV 2019. Perkembangan tersebut tercermin dari SBT permintaan kredit baru pada triwulan III 2019 sebesar 68,3%, lebih rendah dibandingkan 78,3% pada triwulan sebelumnya.

        "Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan tersebut terutama bersumber dari kredit investasi dan kredit konsumsi," tambahnya.

        Sementara itu, pada triwulan IV 2019 pertumbuhan kredit baru diprakirakan meningkat. Hal itu didorong oleh optimisme terhadap kondisi moneter dan ekonomi yang menguat dan juga risiko penyaluran kredit yang relatif terjaga.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: