Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jadi Menteri BUMN, Erick Thohir Banyak Titipan dari Rini Soemarno

        Jadi Menteri BUMN, Erick Thohir Banyak Titipan dari Rini Soemarno Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Erick Thohir mulai Rabu kemarin (23/10/2019) telah resmi mengemban jabatan baru dalam susunan Kabinet Jilid II Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dalam keputusan tersebut, Jokowi menetapkan Erick untuk mengisi posisi kursi teratas Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggantikan Rini M Soemarno.

        Usai pelantikan di istana, Menteri Erick langsung meluncur menuju Kantor Kementerian BUMN untuk melangsungkan agenda Serah Terima Jabatan Menteri BUMN.

        Acara ini dihadiri Menteri BUMN Periode 2014-2019 Rini M Soemarno, Menteri BUMN Periode 2009-2011 Mustafa Abubakar, Menteri BUMN Periode 2004-2007 Soegiharto, serta Menteri Negara BUMN Periode 2001-2004 Laksamana Sukardi.

        Baca Juga: Erick Thohir Ditantang Lawan Cukong Penikmat BUMN, Berani?

        Dalam sambutannya, Rini Soemarno menceritakan kondisi Kementerian BUMN dan BUMN selama lima tahun dikomandani oleh dirinya. Tak hanya sampai di situ, mantan Direktur Astra International ini juga banyak berpesan kepada Erick yang bakal menggantikan pekerjaannya.

        Salah satu pekerjaan Rini yang belum mampu diselesaikan adalah pembentukan holding sektoral BUMN. Digadang-gadang, dengan adanya pembentukan holding ini bakal mampu menciptakan efisiensi dan produktivitas BUMN.

        "Mungkin ada satu atau dua hal yang ingin saya ingatkan. Memang masih ada banyak PR yang belum selesai, dari program presiden tidak terlepas mengenai holdingisasi. Karena sektor usaha di BUMN cukup besar dan targetnya bahwa per sektor itu ada holding company dan sub holding company," jelas Rini Soemarno.

        Di mana diketahui, saat ini beberapa holding BUMN telah terwujud. Seperti holding perkebunan, holding minyak dan gas (migas), holding tambang, dan holding pupuk.

        Untuk beberapa holding sektor lain seperti perbankan, asuransi, perumahan & pengembangan kawasan, konstruksi, penerbangan, pelabuhan, dan farmasi, saat ini juga sedang diupayakan untuk terbentuk. Selain holding, Rini juga berharap kepada Erick Thohir mampu menjaga semangat sinergi antar-BUMN.

        Pada dasarnya tujuan sebuah perusahaan adalah mencari profit. Namun di sisi lain, BUMN juga harus menjadi agen pembangunan dan penggerak perekonomian negara yang di mana untuk mencapai hal tersebut dilakukan melalui sinergi.

        "Yang paling utama kalau saya boleh nitip adalah kebersamaan. Kalau kita tidak sinergi, antar BUMN itu seringkali kompetisi dan akhirnya malah melemahkan kita sendiri. Satu lagi yang saya titip, bahwa BUMN harus berfungsi mendorong perekonomian rakyat yang lemah. Oleh karena itu, banyak program bersama yang arahnya meningaktkan kemampuan usaha mikro super mikro dan kecil," pungkas Rini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bambang Ismoyo
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: