Pep Guardiola mendukung Jurgen Klopp terkait ancamannya untuk keluar dari Piala Liga 2019/2020 jika penyelenggara tidak mengubah jadwal pertandingan. Menurutnya, keluhan tersebut sangat lumrah diungkapkan pelatih yang sedang menghadapi jadwal pertandingan sangat padat.
Pep menjelaskan, padatnya jadwal pertandingan akan mempengaruhi strategi permainan sebuah tim. Sebab, pelatih harus memutar otak agar komposisi skuat pemain tetap dalam kondisi prima.
"Saya sepenuhnya setuju. Kurang gaya permainan. Lebih sedikit perlengkapan, lebih sedikit kompetisi, lebih banyak pemulihan," kata Pep dikutip dari Mirror, Sabtu (2/11/2019).
Jadwal musim dingin, Pep mencontohkan, jarak pertandingan hanya berselang satu hari. Dengan demikian, pemain hanya dapat beristirahat selama satu hari. Pep mengatakan, dirinya berupaya melakukan protes agar jadwal tersebut dapat diubah. Hal tersebut, juga sering dilakukan juga oleh Klopp.
"Kami bermain 27 dan 29 Desember di musim dingin. Itu selalu menjadi perdebatan. Pada pertemuan UEFA, mereka membicarakannya. Saya dengan Jurgen menyampaikan itu terlalu padat," katanya.
Guardiola mengakui beratnya jadwal pertandingan memaksa dirinya untuk menyiapkan strategi baru. Karena itu, dia mengatakan, rotasi pemain harus terus disiapkan pelatih. Seperti yang dilakukannya saat Manchester City berhasil memetik kemenangan 3-1 atas Southampton pada Piala Carabao.
"Saya tidak memainkan Kevin De Bruyne, Ilkay Gundogan, David Silva. Arsenal dan Liverpool telah melakukan hal yang sama. Para pemain tidak dapat bermain secara teratur untuk terus dimainkan di Piala Carabao. Karena terlalu padat," katanya.
Sebelumnya, kemenangan susah payah Liverpool atas Arsenal ditanggapi dengan sinis oleh pelatih Liverpool Juergen Klopp. Dirinya mengancam akan menarik timnya dari perempat final Piala Liga 2019/2020 jika pihak penyelenggara tak mampu mengubah jadwal pertandingan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: