Pertamina melalui anak usaha sektor hulu, Pertamina Geothermal Energy (PGE) terus menggenjot produksi energi panas bumi dari 14 wilayah kerja kuasa pengusahaan dan dua wilayah kerja izin panas bumi. Dari seluruh wilayah kerja tersebut, total kapasitas terpasang mencapai 1.877 Megawatt (MW).
Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu menjelaskan, dari 14 wilayah kerja tersebut, lima area panas bumi sudah berproduksi dan satu proyek sudah selesai dengan konstruksi dioperasikan sendiri oleh PGE, lima area secara joint operation, tiga dalam fase pengembangan proyek panas bumi, dan tiga wilayah kerja panas bumi dalam tahap eksplorasi.
Baca Juga:?Pertamina Siapkan US$2,68 Miliar untuk Pengembangan Energi Panas Bumi
"Dengan total kapasitas terpasang sebesar itu, anak usaha Pertamina ini menduduki posisi ke-6 di antara perusahaan panas bumi terbesar di dunia. Kami optimis ke depan akan mencapai target yang lebih besar," jelasnya dalam keterangan yang diperoleh, Selasa (12/11/2019).
Menurut Dharmawan, dari proyek tersebut, kapasitas terpasang yang dioperasikan sendiri oleh PGE (own operation) sebesar 672 MW dan dilakukan melalui skema upstream project dan total project.
Proyek berada di Area Kamojang, Jawa Barat dengan kapasitas terpasang sebesar 235 MW, area Lahendong Sulawesi Utara (120 MW), Karaha?Jawa Barat (30 MW), Ulubelu?Lampung (220 MW), Sibayak?Sumatra Utara (12 MW), serta proyek Lumut Balai?Sumatera Selatan dengan pekerjaan konstruksi Unit I (55 MW) dan telah diselesaikan dengan skema total project.
Di samping itu, lanjutnya, PGE juga melaksanakan pengusahaan wilayah kerjanya melalui skema Joint Operation Contract (JOC). Dalam skema ini, pembangunan dan pengoperasian lapangan panas bumi yang berada pada WKP PGE tersebut dilaksanakan oleh kontraktor JOC.
Saat ini ada lima JOC yang dikelola oleh PGE, yaitu JOC Sarulla di Sumatera Utara, JOC Cibeureum Parabakti (Salak), JOC Darajat, dan JOC Pangalengan (Wayang Windu) di Jawa Barat, serta JOC Tabanan di Bali. Secara keseluruhan, total kapasitas terpasang mencapai 1.205 MW.?
"Hingga saat ini, dari seluruh WKP yang dikelola PGE baik own operation maupun JOC, Pertamina berkontribusi sekitar 91% dari total kapasitas terpasang geothermal di Indonesia," ungkapnya.
Baca Juga: Percepat Infrastruktur Kelistrikan, PLN Terbitkan Global Bond Rp20,9 Triliun
Dharmawan menambahkan, dalam skema upstream project, PGE bertindak sebagai penjual panas bumi untuk disalurkan ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik pembeli.
Sementara dalam skema total project, PGE bertindak sebagai penjual tenaga listrik yang dibangkitkan dari PLTP milik PGE untuk disalurkan ke jaringan transmisi atau distribusi milik PT PLN (Persero) sebagai pembeli.
"Kami akan terus mendukung pemerintah dan mitra dengan PLN untuk mempercepat target 35 ribu MW kelistrikan nasional," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti