Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pembebasan Lahan Hambat Reaktivasi Jalur KA di Jabar

        Pembebasan Lahan Hambat Reaktivasi Jalur KA di Jabar Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Reaktivasi jalur Kereta Api (KA) di Jawa Barat memerlukan pembebasan lahan serta menjadi pekerjaan rumah antar stakeholder terkait.

        Komisi IV DPRD Jabar mempertanyakan mengenai prosedur pembebasan lahan mengapa harus dari Provinsi yang membebaskan bukan dari pusat, sehingga diharapkan ada pembagian tugas antara kementerian dengan Provinsi Jawa Barat, karena Provinsi mempunyai cita-cita untuk menghidupkan dan memaksimalkan transportasi massal.

        Saat ini reaktivasi sudah ada pada jalur Cianjur (Ciranjang), selain itu untuk menunjang pariwisata Provinsi Jawa Barat juga berencana mengaktifkan lagi jalur kereta di daerah selatan jawa barat seperti tujuan Ciwidey, Garut-Cikajang, Banjar-Pangandaran, yang sedang berjalan yaitu reaktivasi jalur Cianjur-Ciranjang sampai Padalarang.

        "Tantangan lain reaktivasi ini diantaranya medan-medan jalan yang terjal untuk kereta api serta kemiringan posisi tanah yang direncanakan dilintasi kereta api, sehingga dirjen perkeretaapian perlu memikirkan strategi kedepannya," kata Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat, Imam Budi Hartono kepada wartawan, Rabu (27/11/2019).

        Baca Juga: Bangun Kereta Api di IKN, Kemenhub Butuh Rp209,6 Triliun

        Baca Juga: 5 Alasan Memesan Tiket Kereta Api Melalui Traveloka

        "Ada anggaran pembebasan lahan terkait reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat," tambahnya.

        Menurutnya, apabila PT KAI bersama Dinas Perhubungan dan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub tidak matang perencanaannya atau maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengalokasikan anggaran untuk keperluan lain.

        Imam menambahkan pihaknya menemukan beberapa permasalahan untuk reaktivasi jalur kereta api, diantaranya jalur kereta api yang sudah dijadikan rumah penduduk, sehingga membutuhkan waktu dan kerjasama yang baik antar stakeholder terkait agar perencanaan reaktivasi ini berjalan dengan lancar.

        "Sedangkan untuk kereta api cepat Bandung - Jakarta tidak menemukan permasalahan yang kompleks sehingga diharapkan pengoperasiannya sesuai dengan target yaitu pada tahun 2021," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: