Ini Kata Menteri Agama Soal Reuni 212

Menteri Agama Fachrul Razi tidak mempermasalahkan rencana reuni alumni 212 yang akan digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, 2 Desember 2019. Asalkan, menurut dia, pihak panitia reuni alumni 212 mendapat izin dari aparat keamanan dalam melaksanakan kegiatan tersebut.

"Kan sudah ditegaskan bahwa itu hak setiap orang. Silakan saja sampaikan ke polisi. Kalau diizinkan, ya silakan," ujar Fachrul Razi di kantor DPR, Jakarta Pusat, Kamis, 28 November 2019.

Baca Juga: Kapolda Metro: Reuni 212 Gak Perlu Dibesar-besarkan Ya!

Mantan Wakil Panglima Tentara Nasional Indonesia mengimbau kepada semua masyarakat yang menghadiri acara reuni alumni 212 agar dapat menjaga ketertiban dan keamanan. "Pesannya jaga ketertiban," ujarnya.

Secara terpisah, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Zainut Tauhid Sa'adi, tidak mempermasalahkan rencana perhelatan akbar reuni alumni 212 di kawasan Monumen Nasional pada 2 Desember 2019.

"Reuni 212 hukumnya mubah atau boleh-boleh saja, tidak ada anjuran juga tidak ada larangan. Dilaksanakan tidak apa-apa, tidak dilaksanakan juga tidak berdosa. Namanya juga berkumpul dan bersilaturahmi," kata Zainut di Jakarta.

Ia menjelaskan, sesuatu yang mubah itu bisa menjadi baik dan memiliki nilai ibadah jika kegiatan tersebut diisi dengan hal kebaikan. Misalnya, menganjurkan persatuan, persaudaraan, cinta tanah air, dan menganjurkan untuk menaati hukum atau peraturan.

Namun, kata Wakil Menteri Agama itu, jika reuni tersebut diisi dengan kegiatan yang tidak baik, misalnya melakukan provokasi, memfitnah, menebarkan ketakutan, kebencian, dan mengadu domba, reuni tersebut bisa menimbulkan dosa.

"Saya yakin reuni 212 akan diisi dengan kegiatan dan aktivitas kebaikan," tutupnya.