Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terlibat Skandal Pencucian Uang, CEO Westpac Australia Mundur

        Terlibat Skandal Pencucian Uang, CEO Westpac Australia Mundur Kredit Foto: REUTERS/David Gray
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        CEO Westpac Banking Corp Australia Brian Hartzer mengundurkan diri lantaran terlibat skandal pencucian uang dan eksploitasi anak, Selasa (26/11/2019).

        Pengunduran dirinya diumumkan sehari setelah Hartzer mengatakan kepada stafnya bahwa kasusnya itu bukan masalah besar. Perubahan sikapnya menunjukkan betapa kesalahan Hartzer secara politik dan publik telah menjadi persoalan besar terkait maraknya pencatutan laba di industri ini.

        Westpac Banking Corporate adalah sebuah bank dan penyedia layanan finansial yang bermarkas di Wespac Place, Sidney, Australia. Bank ini telah berdiri sejak 1817 dan kini menjadi bank terbesar kedua di Australia.

        Baca Juga: Dahsyat, Total Lahan Terbakar di Australia Capai 1 Juta Hektare

        Regulator Austrac pekan lalu mengambil tindakan hukum yang menuduh Westpac membayar 23 juta dolar Australia sebagai bentuk pelanggaran undang-undang anti-pencucian uang, termasuk memfasilitasi pembayaran ke luar negeri terkait eksploitasi anak.

        Hartzer yang digaji 2,69 juta dolar Australia setahun akan keluar dari Westpac mulai 2 Desember ini. Kepergiannya membuat Westpac kehilangan eksekutif teratasnya dalam 18 bulan terakhir. Westpac termasuk salah satu perusahaan yang paling sedikit diinvestigasi Royal Commission.

        "Dugaan pelanggaran ini hal yang paling serius dan perlu ada pertanggungjawaban," ujar Bendahara Josh Frydenberg kepada wartawan di Canberra, dukutip Reuters, Selasa.

        Perdana Menteri Australia Scott Morrison termasuk pihak yang menyerukan Dewan Bank Wespac untuk mempertimbangkan masa depan para eksekutifnya. Namun, menurut Ketua Dewan Lindsay Maxsted, perubahan yang terjadi di posisi puncak membuat kondisi bank tidak stabil.

        Semua berubah ketika Maxsted mengumumkan Hartzer keluar dan dirinya pensiun tahun depan. Padahal, September lalu dia sempat menyatakan tidak berniat untuk pensiun.

        "Kami mencari umpan balik dari semua pemangku kepentingan. Perubahan dewan dan manajemen adalah demi kepentingan terbaik bank," kata Maxsted dalam sebuah pernyataan.

        Baca Juga: Ada 8 Prinsip Etika AI, Perusahaan di Australia Ini Sedang Mengujinya

        Maxsted, dalam sambungan telepon mengatakan, penggantinya akan mencari CEO baru. Untuk sementara, Chief Financial Officer Peter King yang akan mengambil alih posisi itu.

        King mendapat tugas menyelidiki bagaimana bank memfasilitasi pembayaran luar negeri yang melanggar protokol anti-pencucian uang selama lebih dari setengah dekade seperti yang dituduhkan Austrac.

        Skandal itu akan menjadi pembahasaan utama pada pertemuan umum tahunan Westpac, 12 Desember nanti. Selasa pekan lalu, saham Westpac naik 1,8 persen setelah merosot 8 persen selama empat hari perdagangan sebelumnya sejak regulator mengumumkan gugatannya, menghapus 7,5 miliar dolar Australia dari kapitalisasi pasar bank.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lili Lestari
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: