Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Elon Musk Pastikan Transportasi Futuristik Hyperloop Beroperasi 2020

        Elon Musk Pastikan Transportasi Futuristik Hyperloop Beroperasi 2020 Kredit Foto: Reuters/Shannon Stapleton
        Warta Ekonomi, Los Angeles -

        Teknologi transportasi inovatif dan futuristik hyperloop akan segera menjadi kenyataan. Pendiri, Chief Executive Officer (CEO), dan Kepala Desainer SpaceX Elon Musk mengatakan terowongan kendaraan supercepat itu akan selesai tahun depan.

        "Boring Company sedang menyelesaikan terowongan komersial pertamanya di Las Vegas, dari Convention Center menuju Strip. Kemudian, Boring akan mengerjakan proyek-proyek lain," ujar Musk, dalam akun twitternya, menjawab pertanyaan tentang proyek terowongan tersebut, seperti dilansir dari Reuters.

        Boring Company merupakan perusahaan yang didirikan Musk pada 2016 untuk mengerjakan proyek konstruksi infrastruktur dan terowongan bawah tanah. Awalnya, Boring Company berada di bawah manajemen SpaceX. Namun, sejak 2018, Boring Company berdiri sendiri. Saham Musk di sana mencapai 90 persen.

        Baca Juga: Perusahaan Elon Musk Terima Kucuran Dana Rp18 Triliun dari Bank-Bank China, Mau Buat Apa?

        Pemerintah lokal Las Vegas menunjuk Boring Company untuk merancang, membangun, dan mengelola terowongan kembar yang dapat mengirim 8-16 penumpang dalam kendaraan otonom. Pembangunan jalur transportasi bawah tanah dimaksudkan untuk mengurai kemacetan di jalan raya Las Vegas dan Los Angeles.

        ?Terowongan itu hanya akan digunakan untuk kendaraan bebas emisi,? ujar Musk, dilansir Daily Mail. ?Ini hanyalah jalur bawah tanah yang penggunaannya terbatas pada kendaraan listrik. Tentu saja, kalian semua tidak wajib menggunakan terowongan ini! Ini hanyalah jalan alternatif selain jalan raya,? tambah Musk.

        Salah satu kendaraan yang dapat digunakan ialah hyperloop. Keberhasilan pembangunan di Las Vegas kemungkinan besar akan diikuti proyek lain di Washington, New York, dan Chicago. Estimasi awal biaya pembangunan sekitar USD35 juta. Namun, kenyataannya, biayanya melambung tinggi hingga USD52,5 juta.

        Baca Juga: Karena Terlalu 'Lindungi' Trump dan Elon Musk, Twitter Kena Semprot Bos Wikipedia!

        Pemerintah Amerika Serikat (AS) juga mengeluarkan izin pengoperasian hyperloop. Hyperloop bukan imajinasi belaka. Hyperloop One? perusahaan yang tidak terafiliasi dengan Elon Musk, sukses melakukan uji coba hyperloop XP-1 pada 29 Juli 2017 di Nevada dengan kecepatan antara 310-600 kilometer per jam.

        ?The Boring Company ingin mempercepat pengembangan teknologi ini,? ungkap perusahaan energi dan otomotif Tesla Inc, juga milik Musk. Musk pertama kali memperkenalkan ide itu pada 2013. Dia dan tim SpaceX mengaku sudah berhasil merinci konsep desain dan teknologi yang akan digunakan dalam hyperloop.

        ?Semua berjalan lancar selama uji coba,? papar Hyperloop One. Sebulan sebelumnya, Hyperloop One juga menjalani uji coba di Nevada. Saat itu, tabung kendaraan tidak bergerak sesuai harapan sehingga Hyperloop One mengajukan uji coba lagi. Saat ini, tabung itu bergerak dengan kekuatan 3.151 tenaga kuda.

        Baca Juga: Hobi Nyinyir di Twitter, Elon Musk Bakal Beralih ke Medsos Lain Katanya. . .

        Hyperloop berbentuk tabung panjang berisi ruangan hampa udara. Tabung itu melayang di atas lintasan terowongan dengan tekanan setara di kedalaman 60 kilometer di bawah permukaan laut. Sistem ini menggunakan teknologi mutakhir ?maglev? yang juga banyak dipakai kereta berkecepatan tinggi di Jepang.

        Kecepatan hyperloop juga dapat menyamai kecepatan suara karena tidak terdapat gesekan seperti pada kereta konvensional. ?Hyperloop pod XP-1 mampu bergerak dengan sempurna dan mengalahkan semua rekor sebelumnya. Uji coba ini merupakan tahapan yang penting,? ungkap laporan laman teknologi Big Think.

        Hyperloop One sendiri sudah meneken kerja sama dengan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk membangun jalur hyperloop di Abu Dhabi, dalam lima tahun mendatang. Hyperloop One bekerja sama dengan perusahaan arsitektur Denmark, Bjarke Ingels Group (BIG), serta merangkul insinyur AECOM dan Arup.

        Soal pendanaan, Hyperloop One juga tak kalah dengan Musk. Pasalnya, perusahaan tersebut mendapat dukungan dari World Group of Dubai, perusahaan kereta nasional Prancis SNCF, konglomerasi industri AS General Electric (GE), dan dana pemerintah Rusia RDIF. Perusahaan itu didukung tiga konglomerasi dunia.

        Selain di AS dan UEA, hyperloop juga berpeluang hadir di Tanah Air. Hyperloop Transportation Technologies (HTT) mengumumkan akan melakukan studi kelayakan di Indonesia dengan investasi USD2,5 juta (Rp33,3 miliar). HTT meyakini sekitar 2020 atau 2021, hyperloop akan mulai beroperasi di Tanah Air.

        Baca Juga: Jack Ma dan Elon Musk Buka Suara Soal Masalah Dunia 20 Tahun ke Depan

        HTT menandatangani kesepakatan studi kelayakan dengan investor dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kesepakatan itu ditujukan untuk mengukur kelayakan hyperloop di Jakarta dan melihat potensi konektivitas antara Pulau Jawa dan Sumatera. Kesepakatan itu adalah yang pertama di Asia Tenggara.

        Jakarta dipilih karena merupakan kota supersibuk dan menjadi pusat aktivitas bisnis, perdagangan, dan pemerintahan. Selain itu, Jakarta adalah salah satu kota di dunia dengan kemacetan terburuk. Dengan hyperloop, waktu tempuh dari Jakarta menuju Yogyakarta diestimasikan akan berkurang menjadi sekitar 25 menit.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: