Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menhub Minta Maskapai Kembalikan Duit Tiket ke China

        Menhub Minta Maskapai Kembalikan Duit Tiket ke China Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kemenhub menunda penerbangan dari dan ke China guna menghindari dampak buruk virus corona berdasarkan acuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kemenhub mengimbau maskapai untuk mengalihkan rute ke wilayah lain seperti Asia Selatan.

        Baca Juga: Kemenhub Larang Penerbangan dari dan ke China, Sampai Kapan?

        Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, menjelaskan imbauan untuk pengalihan rute itu agar utilisasi pesawat masih terjaga di mana maskapai harus memberhentikan sementara rute dari dan ke China.

        ?Ada dua tempat yang akan mereka tuju, paling masif Asia seperti, India, Pakistan, Nepal belum memiliki konektivitas maksimal juga Australia,? kata Budi.

        Ia juga meminta Dirjen Perhubungan Udara berkoordinasi dengan maskapai untuk mengatur pengembalian biaya tiket (refund) bagi calon penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket.

        ?Berkaitan dengan pemesanan tiket, agar ada perlindungan konsumen, artinya kami minta maskapai memberikan jalan tengah berkaitan dengan tiket yang sudah dipesan apakah nanti bentuknya ditukar ke (rute) yang lain atau bisa berlaku pada tujuan yang sama. Itu Dirjen Udara akan melakukan rapat lebih detil,? katanya.

        Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan bahwa maskapai harus mengembalikan biaya tiket yang sudah dibayarkan atau mengalihkan rute penerbangan ke rute lain.

        ?Tiket yang sudah dijual di lapangan, pengembaliannya seperti apa, berapa banyak yang dikembalikan kepada masyarakat, prinsipnya adalah karena ini suatu kebijakan yang sudah digariskan pemerintah, maskapai tentu saja harus mengembalikan atau bisa jadi ?reroute? (pengalihan rute) tiket untuk digunakan ke destinasi lain, turis-turis lain yang tidak dilarang pemerintah,? katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: