Korea Selatan melaporkan kematian pertama pasien yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 pada Rabu (19/2/2020).
Meski demikian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel mengatakan dalam sebuah pernyataan melansir Korea Herald, Kamis (20/2/2020) tetap menyelidiki penyebab pasti kematian.
Baca Juga: Kasus Virus Corona Meningkat Pesat, Ekonomi Korsel Terpukul
Terpisah, sebagian besar kasus baru yang dikonfirmasikan berada di Kota Daegu, di mana seseorang yang terinfeksi virus tersebut menghadiri layanan gereja dan mengunjungi rumah sakit sebelum dinyatakan positif.
Pemerintah Korea Selatan melaporkan 31 kasus baru virus corona pada hari Kamis setelah wabah baru yang dilaporkan di kebaktian gereja di Kota Daegu.
Kasus baru ini menambah jumlah orang yang menambahkan di negara itu menjadi 82.
Lonjakan kasus baru yang disetujui otoritas untuk disetujui yang ada dan meminta masyarakat Daegu untuk tetap berada di rumah.
Dari kasus baru, 23 gereja di kota Daegu, yang dihadiri oleh seseorang yang dilindungi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Korea Selatan menerjemahkan penularan itu sebagai "peristiwa penyebaran super".
Kebaktian berlangsung di cabang Gereja Shincheonji Yesus, Kuil Kemah Suci Kesaksian (SCJ), kelompok keagamaan yang didirikan di Korea Selatan pada tahun 1984 oleh Lee Man-hee, yang dianggap sebagai Mesias oleh para pengikutnya.
Pihak Shincheonji melalui pernyataan pada hari Rabu mengatakan telah menutup cabang Daegu dan menyerahkan kebaktian di kawasan lain agar dapat dilakukan melalui internet atau dilakukan sendiri di rumah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: