Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bangga! Tempe Laris Manis di Pasar Australia, Begini Kisah Penjualnya

        Bangga! Tempe Laris Manis di Pasar Australia, Begini Kisah Penjualnya Kredit Foto: Twitter/abcaustralia_id
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tak ada yang menyangka kalau tempe sebagai makanan sehari-hari rakyat Indonesia menjadi makanan populer di Australia. Bahkan bagi vegetarian, tempe menjadi pengganti daging lho. Penjual tempe di Australia ini ternyata merupakan orang Indonesia yang berasal dari Malang.

        Di stan milik pasangan Sugeng dan Sinta Santoso ini terlihat puluhan warga Australia mengantre untuk membeli tempe mendoan yang masih hangat. Jelas sangat pas untuk dinikmati dengan cuaca Melbourne yang dingin pagi itu.

        Baca Juga: Jatuh Bangun Bisnis Johnny Andrean, dari Salon Hingga Donat J.Co yang Banyak Penggemar

        Dilansir dari Okezone di Jakarta, Rabu (11/3/2020) dua di antara puluhan pembeli ini adalah Sue dan Clare Hedges yang membeli sembilan buah tempe goreng untuk dibagikan kepada keluarganya di rumah.

        "Kami suka sekali dan itulah mengapa kami mau datang pagi-pagi ke pasar ini untuk membelinya," kata Clare. "Tempe ini mengenyangkan, dan apalagi karena digoreng, rasanya makin enak."

        Sugeng dan Sinta Santoso mendirikan stan lengkap dengan kompor dan alat penggorengan di pasar bernama Veg Out St Kilda Farmer's Market di Pantai St Kilda.

        Sebagai pembuat dan penjual tempe, Sinta Santoso mengaku pernah merasakan kesulitan menjual tempe saat ia baru memulai bisnisnya 15 tahun lalu.

        "Pertama kita buka sangat merepotkan karena orang selalu tanya tempe itu apa dan kita seharian mengulang terus, mengedukasi publik tentang bagaimana tempe dibuat, bedanya tempe dan tahu," kata Sinta seperti dilansir ABC News di Jakarta, Rabu (11/3/2020).

        Menurut perempuan asal Malang ini, tempe juga diminati warga Australia karena banyak orang di sana yang menjadi vegetarian.

        "Beberapa tahun terakhir jumlah vegetarian meningkat di Australia dan global. Tempe itu tepat sekali untuk menjadi sustainable food atau makanan berkelanjutan," katanya. "Karena tempe natural, tidak pakai bahan kimia dan difermentasi."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: