Produsen baterai lithium di Indonesia, PT Nipress Tbk (NIPS) dengan teknologinya mengganti penerangan jalan umum (PJU) yang semula menggunakan energi listrik menjadi tenaga matahari.
Salah satu yang ditangani adalah proyek nasional penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode kerja 2020.
"Melalui penyediaan baterai Lithium produksi kami yang selama ini sudah terbukti keandalan dan keawetan dalam penggunaannya di seluruh Indonesia," ujar Rachmad Setiawan, Kadiv PT Nipress Tbk di Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Baca Juga: Aki Nipress Tembus 6 Besar Pasar Malaysia
Menurut Rachmad, saat ini baterai Lithium produksi PT Nipress bermerek NS juga sudah banyak digunakan di lebih 5 ribu titik PJU-TS di seluruh wilayah Indonesia sejak program PJU-TS digulirkan pada 2014. Rata-rata produk Nipress bisa awet hingga 5-7 tahun pemakaian.
"Sehingga efisien dan ekonomis. Karena akan membuat life time PJU-TS lebih lama dan lebih aman," imbuh Rachmad.
PJU-TS 2020 adalah salah satu program prioritas nasional dari ESDM untuk pemasangan di lebih 45.000 titik baru lampu PJU-TS di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Program pro lingkungan yang telah dijalankan sejak 2018 itu telah berhasil memasang puluhan ribu lampu PJU-TS di seluruh Indonesia sebagai bentuk implementasi kebijakan pro lingkungan dari Presiden Joko Widodo untuk mengurangi gas efek rumah kaca (ERK) dan pemasyarakatan pemanfaatan sumber daya energi baru terbarukan (EBT). Pelaksanaan proyek ini dikejar oleh pemerintah pusat melalui ESDM sejalan dengan target nasional bahwa bauran EBT diharapkan hingga 23% dari energi nasional di 2025 nanti.
Setiap panel PJU-TS terdiri dari komponen panel surya, beterai, solar charger controller, tiang, dan bracket, lampu LED dan armature, kabel dan aksesoris, serta instalasi dan pondasi. Untuk semakin meningkatkan life time panel PJU-TS, maka pada program kerja PJU-TS 2020 ini, ESDM merencanakan akan menggantikan jenis baterai Lead Acid menjadi baterai Lithium.
Menurut Rachmad, itu merupakan kebijakan yang tepat dan perlu didukung. Dengan menggunakan baterai Lithium daya listrik yang dihasilkan akan lebih besar, lebih awet, dan lebih lama. Baterai Lithium produk perusahaan ini juga sudah terbukti memenuhi persyaratan tersebut karena sudah banyak dimanfaatkan di berbagai panel PJU-TS di seluruh Indonesia. 100% dirakit di dalam negeri, sehingga cocok dengan spesifikasi.
Baca Juga: Setelah Mobil Listrik, VW Rambah Bisnis Baterai
"Kelebihan baterai Lithium juga ramah lingkungan dan relatif lebih aman. Baterai Lithium ini juga jarang dicuri karena tidak mempunyai nilai ekonomis dibanding baterai Lead Acid yang sangat mudah dijual," jelas Rachmad.
PT Nipress Tbk juga dikenal melalui brand produk berlabel baterai NS di pasaran. Memproduksi berbagai jenis baterai untuk berbagai keperluan dari untuk otomotif (mobil dan motor), forklit, telekomunikasi (baterai tower BTS), energi baru terbarukan, infrastruktur, industri, remote area (penggunaan untuk wilayah terpencil) hingga untuk keperluan pertahanan dan keamanan.
Dengan lebih 40 tahun berpengalaman di dunia baterai di Indonesia, produk-produk PT Nipress saat ini menguasai pasar domestik, dan bahkan baterai Lithium produksi PT Nipress telah diekspor dengan tujuan pasar Asia hingga Eropa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: