Kemenperin: Industri Manufaktur Sumbang 78,92% Ekspor

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat ekspor industri manufaktur mencapai US$21,76 miliar pada Januari-Febrari 2020. Angka ini naik 10,93% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenperin, Janu Suryanto mengatakan ekspor produk pada dua bulan pertama 2020 memberikan kontribusi hingga 78,92% dari total nilai ekspor yang mencapai US$27,57 miliar.

"Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor utama diikuti oleh China, Singapura, Jepang, dan India," kata Janu di Jakarta, Senin (23/3/2020).

Baca Juga: Terhantam Corona, Banyak Pengiklan Cabut dari Twitter

Janu menyampaikan, neraca perdagangan industri pengolahan pada periode Januari-Februari 2020 mengalami surplus sebesar US$1,22 miliar. Adapun neraca perdagangan industri pengolahan pada Februari 2020 mencatatkan surplus US$2,07 miliar.

Industri makanan menjadi penyumbang devisa terbesar yang mencapai US$4,7 miliar, naik dibanding perolehan di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$4,3 miliar.

Sektor lain yang mendorong pertumbuhan ekspor industri manufaktur adalah industri logam dasar yang nilai ekspornya mencapai US$3,5 miliar, kemudian industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia memberikan sumbangan US$1,9 miliar, industri pakaian jadi menyumbang US$1,4 miliar, serta industri karet, barang dari karet dan plastik senilai US$1,2 miliar.

Baca Juga: Pilotnya Meninggal Diduga Terjangkit Corona, Lion Air Buka Suara

Janu menambahkan, secara tahunan pertumbuhan kelima negara tersebut mengalami lonjakan. Amerika Serikat naik 29,05%, China (16,81%), Singapura (57,50), Jepang (12,65%), dan India (4,83%).