Merebaknya virus corona atau Covid-19 membuat pergerakan orang sangat terbatas. Imbasnya, kinerja semua perusahaan menjadi tertekan tidak terkecuali perusahaan online travel agent (OTA), Tiket.com. Manajemen pun harus berpikir keras menghadapi efek virus corona.
Lalu seperti apa kondisi dan strategi Tiket.com dalam menghadapi dan mengarungi masa pandemi ini? Berikut wawancara virtual Warta Ekonomi dengan Chief Marketing Officer & Co-Founder Tiket.com, Gaery Undarsa, di Jakarta, pada Senin (13/4/2020).
Baca Juga: Pendapatan Jeblok, Tiket.com Pangkas Biaya Promosi
Bagaimana strategi Tiket.com dalam menghadapi Covid-19?
Pariwisata adalah industri yang paling terdampak. Apa yang dilakukan Tiket.com adalah mengubah focus business dari yang biasanya jualan yakni kita mendorong orang-orang untuk travel dan lain-lain kita ubah fokus kita menjadi customer handling. Jadi mulai dari director level, managerial level, dan semua layer di Tiket.com mengubah fokus ke arah customer care baik dari segi project, technology development, dan salah satu yang menarik, ada 100 orang volunteer dari karyawan Tiket.com untuk bantu tim customer care handling karena peningkatan customer yang masuk ke customer care kita naik sangat signifikan.
Untuk pelayanan refund dan reschedule di Tiket.com sendiri bagaimana? Apakah ada kenaikan?
Ada total kenaikan refund 7 hingga 10x lipat. Namun, makin bertambahnya hari total pending case di customer care sudah menurun drastis berkat pengerahan 100 resources/karyawan untuk menjadi tenaga volunteer yang membantu customer care Tiket.com dalam meng-handling lonjakan case di masa seperti ini.
Pemerintah menyatakan sudah ada sekitar 1,5 juta pekerja yang terdampak corona. Adakah layoff terhadap manajemen di Tiket.com?
Sampai saat ini, Tiket.com secara management di HR masih berjalan normal. Tidak ada lay off dan tidak ada pemotongan gaji karena bagi Tiket.com, aset nomor 1 Tiket.com adalah people. Alternatif yang kami ambil saat ini adalah efisiensi untuk pemotongan cost yang bisa diminimalisir di antaranya untuk spend marketing dan discounting. Kami melakukan cut spending budget hingga 90%.
Lalu strategi apa yang disiapkan Tiket.com setelah pandemi corona ini berlalu?
Saat ini seluruh karyawan kita di Tiket.com kita arahkan untuk "prepare", menyiapkan apa yang akan dilakukan saat pandemi Covid-19 mulai mereda. Belajar dari China yang sekarang pandeminya sudah mulai mereda. Mereka berbondong-bondong ingin segera berjalan-jalan, melakukan hal-hal yang mungkin sebelumnya mereka tahan-tahan.
Jadi dari sisi tiket.com sudah mempersiapkan saat pandemi ini mereda di Indonesia, kita harus memastikan kita ready. Dari segi produk development akan disiapkan untuk memperbaiki customer care request. Kita juga dengan release Tiket.com 4.0 yaitu product tiket to-do. Selain, itu kita juga sudah membuat preparation apabila ini akan lebih lama. Kami sudah ada prepare plan multiple scenario, baik 1 bulan, 3 bulan, hingga 1 tahun.
Optimisme dari sisi Tiket.com Covid-19 ini akan berlangsung recovery hingga kapan?
Belajar dari Tiongkok yang tiga bulan bisa melewati fase pandemi, tetapi di Indonesia bisa lebih dari itu. Impact industri akan lebih dari tiga bulan. Namun ,saya yakin di Indonesia akan recovery secara cepat karena orang Indonesia lebih social dari negara lain jadi masyarakat indonesia lebih care, lebih bersatu, dan bisa lebih kuat.
Lalu apa harapan dari Tiket.com untuk ke depannya?
Kami berharap situasi ini bisa ini cepat berakhir, cepat comfort untuk berlibur, dan adanya bantuan dari pemerintah untuk berbagai masyarakat yang terkena dampak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: