Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sejarah Biskuit Khong Guan, Biskuit Khas Andalan Keluarga Saat Lebaran Tiba

        Sejarah Biskuit Khong Guan, Biskuit Khas Andalan Keluarga Saat Lebaran Tiba Kredit Foto: Twitter/khongguan_real
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Biskuit Khong Guan merupakan biskuit legendaris yang ada setiap lebaran. Biskuit Khong Guan sendiri sudah ada di Indonesia sejak tahun 1970. Tentu saja rakyat Indonesia familiar dengan kaleng khas yang besar dan bergambar ibu serta dua orang anak.

        Bahkan netizen Indonesia sempat bertanya-tanya dimanakah ayahnya? Tak kunjung terjawab pertanyaan itu, hingga muncul beragam meme-meme yang membahas hilangnya sang ayah.

        Baca Juga: Cita Rasa Keju Kraft Kian Menggoda, Ternyata Ada Sejarah Luar Biasa di Dalamnya

        Hal kecil yang disoroti tersebut merupakan satu bukti bahwa biskuit ini memang teramat populer di masyarakat. Meski demikian, di dalam kaleng tersebut terdapat banyak varian biskuit. Salah satunya adalah wafer yang cuma tersedia dua bungkus. Uniknya lagi, letak biskuit tersebut tersembunyi di bawah.

        Khong Guan juga memproduksi biskuit lain seperti Big Royale, Marie Susu, dan Malkist. Produk itu pun laris. Khong Guan Group juga memegang merek Nissin, Monde, dan Serena.

        Namun, patut diketahui bahwa produk ini bukanlah berasal dari Indonesia. Merek ini berasal dari Singapura, dan didirikan oleh imigran asal Fujian, Cina, yaitu kakak-beradik Chew Choo Keng dan Chew Choo Han.

        Khong Guan kini merupakan perusahaan yang sudah berskala internasional. Dikenal lewat jargon legendaris ‘tak asing lagi dan tak ada duanya’, Khong Guan berdiri sejak tahun 1947 di Singapura.

        Awalnya, mereka bekerja di pabrik biskuit Singapura untuk menghidupi keluarga di kampung. Ketika Singapura diserang oleh Jepang, mereka kabur ke Malaysia dan membuat biskuit sendiri.

        Hingga akhirnya mereka harus terpaksa jual garam dan sabun. Setelah Jepang angkat kaki dari Singapura, mereka pun memulai usaha biskuit lagi.

        Awal dari kesuksesan biskuit ini dimulai ketika Han menemukan sebuah mesin produksi biskuit yang udah rusak di pabrik tempat mereka bekerja dulu. Dengan mesin itulah mereka berhasil memproduksi biskuit dengan metode semi-otomatis yang dibantu rantai sepeda. Dari sinilah produksi biskuit Khong Guan meningkat.

        Pada 1947, Khong Guan Biscuit Factory diresmikan di Singapura. Pada 1959, perusahaan ini udah mempekerjakan 200 pegawai dan sanggup memproduksi sampai 10 ribu ton biskuit.

        Selain memproduksi biskuit, Khong Guan juga memasarkan minyak sayur dan punya perusahaan logistik sendiri buat menunjang distribusi produk.

        Hingga pada tahun 1970, perusahaan ini kemudian mengembangkan sayapnya di Indonesia dengan nama Khong Guan Biscuit Factory Indonesia. Di tanah air, perusahaan ini memfokuskan pada produk biskuit, wafer, dan waferstik.

        Adapun Khong Guan Merah menjadi biskuit favorit yang ada saat lebaran. Produk tersebut hanyalah satu dari sekian produk dari Khong Guan Biscuit Factory Indonesia. Ada juga jenis Malkist Abon hingga waferstrick, tapi sepertinya sudah menjadi kebiasaan jika Khong Guan yang dimaksud orang Indonesia adalah Khong Guan Merah.

        Khong Guan Merah sendiri berisi bermacam-macam jenis biskuit di dalam kalengnya. Mulai dari jenis krackers, cookies, wafer, shortcake biscuit, wafer, dan cream-filled sandwich.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: