4 Fakta Amazon Saat Masih Dirintis Jeff Bezos Si Orang Terkaya Dunia
Perusahaan ritel raksasa dunia, Amazon telah membawa Jeff Bezos menjadi orang terkaya no 1 di dunia dengan kekayaan USD 139,4 miliar (Rp2.157 triliun). Amazon pun menjadi perusahaan dengan bervaluasi USD 1 triliun per akhir Januari lalu.
Kira-kira bagaimana perjuangan Jeff Bezos saat mendirikan Amazon? Berikut ulasannya sebagaimana dilansir dari Business Insider di Jakarta, Jum'at (17/4/2020):
Baca Juga: Kritisi Jaminan Keamanan saat Pandemi, Amazon Malah Pecat Karyawannya yang Kritis
1. "Amazon" ternyata bukan nama asli perusahaan
Jeff Bezos awalnya ingin memberi perusahaan dengan nama yang terdengar ajaib yakni "Cadabra." Pengacara pertama Amazon, Todd Tarbert, meyakinkannya bahwa nama itu terdengar terlalu mirip dengan "mayat," terutama melalui telepon.
Lalu, Bezos juga menyukai nama "Relentless" bahkan hingga kini kalau kamu mengunjungi Relentless.com hari ini, maka akan menavigasi ke Amazon. Namun akhirnya, ia memilih "Amazon" karena dia suka bahwa perusahaan akan dinamai sungai terbesar di dunia.
2. Jeff Bezos mengharapkan karyawan untuk bekerja 60 jam seminggu
Normalnya, para pekerja bekerja 40 jam seminggu. Namun saat awal-awal Amazon dirintis, Jeff Bezos berharap karyawannya bekerja 60 jam seminggu.
3. Permintaan Natal yang masif pertama Amazon datang pada tahun 1998
Perusahaan secara dramatis kekurangan staf pada saat itu. Setiap karyawan sampai harus lembur demi memenuhi pesanan. Bahkan, mereka akan membawa teman dan keluarga mereka sampai sering tidur di mobil sebelum pergi bekerja keesokan harinya.
Setelah itu, Amazon bersumpah bahwa tidak akan pernah kekurangan tenaga kerja untuk memenuhi permintaan liburan lagi, itulah sebabnya Amazon mempekerjakan begitu banyak pekerja musiman.
4. Bezos bergerak sangat cepat sehingga menciptakan kekacauan
Amazon cukup menderita pada akhir 90-an dan awal 2000-an. Fasilitas ditutup selama berjam-jam karena pemadaman sistem, tumpukan produk akan diabaikan oleh pekerja, dan tidak ada persiapan untuk kategori produk baru.
Seperti saat kategori dapur diperkenalkan, pisau tanpa kemasan pelindung bisar jatuh di atas conveyor dan melukai pegawai. Hal itu sangat berbahaya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: