Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menetapkan untuk memperpanjang prosedur lockdown hingga 1 Mei.
Turki pada awal April mulai melakukan lockdown di 31 kota, sebagai bagian untuk mengekang penyebaran virus corona.
Baca Juga: Turki Kirim Bantuan Masker Bedah dan APD ke AS
Warga yang berusia 65 tahun ke atas atau mereka yang memiliki kondisi medis kronis harus tinggal di rumah.
Pemerintah juga memberlakukan jam malam parsial bagi mereka yang berusia di bawah 20 tahun.
"Dengan mengatasi COVID-19, Turki diharapkan bisa merayakan Idul Fitri,” kata Erdogan mengutip Al Jazeera, Selasa (28/4/2020).
Erdogan juga mengatakan bahwa pihaknya akan mengevakuasi 25.000 warga Turki berbagai negara di seluruh dunia. Ia menambahkam sekitar 40.000 telah dibawa kembali dari daerah-daerah yang dilanda pandemi virus corona.
Virus Corona di Turki telah menjangkiti 112.000 orang dan menyebabkan 2.900 kematian, sementara 33.791 orang dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Secara terpisah, Erdoga mengumumkan bahwa Turki akan mengirim peralatan medis dan alat pelindung diri (APD) ke Amerika Serikat.
"Pada saat negara-negara maju meminta dukungan Turki, kami telah menawarkan dukungan kami dari Balkan ke Afrika," katanya.
"Baru-baru ini, kami mengirim bantuan medis ke Amerika Serikat, yang terdiri dari masker bedah, masker N95, jas hazmat dan disinfektan," lanjut Erdogan, seraya menambahkan bahwa pengiriman akan dikirim melalui pesawat militer Turki.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: