Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jakarta Dianggap Gak Siap Terapkan PSBB, Cetus PDIP: Dulu Anies Ngotot Lockdown

        Jakarta Dianggap Gak Siap Terapkan PSBB, Cetus PDIP: Dulu Anies Ngotot Lockdown Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota DPRD DKI dari PDIP Jhonny Simanjuntak menilai Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum siap menerapkan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam menekan penyebaran virus corona atau Covid-19.

        Lanjutnya, ia menyebut ketidaksiapan Pemprov DKI menerapkan PSBB terlihat dari banyaknya angka pelanggaran.

        Diketahui, berdasarkan data Disnakertrans DKI Jakarta, sebanyak 660 perusahaan melanggar PSBB, 101 diantaranya telah ditutup.

        Baca Juga: Ngaku Frustrasi ke Terawan, Emang Menkes Salah Apa Sama Anies?

        Baca Juga: Lagi, PSI ke Anies: Pak, Jangan Pangkas Uang....

        Selain itu, ia mengatakan bahwa masih banyak warga Jakarta yang keluar rumah. "Hal ini mencerminkan kurangnya kontrol secara serius oleh Pemda  DKI Jakarta," katanya kepada wartawan, Senin (11/5/2020).

        Ia pun menyinggung keinginan Anies untuk mengkarantina Jakarta di awal pandemi masuk ke wilayahnya. Menurutnya, keinginan Anies meminta lockdown bertentangan dengan keadaan saat ini.

        "(Anies) tidak memperlihatkan niat baik untuk berkoordianasi dengan pemerintah pusat, lalu untuk apa dulu bersikeras melakukan lockdown di Jakarta, jika ternyata melakukan PSBB saja belum siap," sindirnya.

        Ia pun menyarankan supaya PSBB yang diterapkan saat ini bisa dilonggarkan paska Hari Raya Idul Fitri 2020.

        "Karena pada kenyataannya banyak status warga rentan miskin yang akhirnya statusnya menjadi miskin karena keterbatasan operasional di tengah wabah Covid-19, mengingat juga ternyata masyarakat rentan miskin dan miskin di Jakarta masih banyak yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah DKI Jakarta," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: