PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN membukukan laba bersih sebesar Rp457 miliar di kuartal I 2020. Posisi ini anjlok sekitar 36% bila dibandingkan laba bersih kuartal I 2019 yang sebesar Rp723 miliar.
Amblesnya laba bersih perseroan tidak terlepas dari kredit BTN di kuartal I 2020 hanya tumbuh single digit yakni 4,59% atau sebesar Rp253,25 triliun. Adapun pada periode yang sama di tahun lalu, BTN menyalurkan kredit sebesar Rp242,13 triliun. Selain itu, peningkatan rasio pencadangan juga menggerus laba BTN.
Pada kuartal I-2020, data keuangan BTN merekam perseroan menghasilkan pendapatan bunga senilai Rp6,17 triliun. Dengan kinerja tersebut, laba operasional perseroan sebelum provisi tercatat sebesar Rp870 miliar.
Baca Juga: BTN Revisi Target Pertumbuhan Kredit Jadi...
"Pendapatan bunga tersebut disumbang pertumbuhan kredit kami yang masih solid kendati dampak Covid-19 cukup terasa. Pencadangan, permodalan, dan likuiditas kami yang cukup tebal juga menjadi bantalan kuat di tengah kondisi seperti saat ini," jelas Dirut BTN Pahala N Mansury dalam siaran teleconference Paparan Kinerja BTN Kuartal I-2020 di Jakarta, Jumat (15/5/2020).
Adapun, untuk tetap menjaga rasio pencadangan yang kuat, BTN memupuk provisinya dengan mengalokasikan dari laba operasional. Per kuartal I-2020, coverage ratio perseroan melonjak ke level 105,66% dari 45,07% pada periode yang sama tahun lalu.
"Dengan alokasi untuk pencadangan tersebut, BTN mencatatkan laba bersih senilai Rp457 miliar pada 31 Maret 2020," paparnya.
Kemudian, perseroan juga mencatatkan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 18,73% pada kuartal I-2020 atau naik 111 basis poin (bps) dari 17,62% di kuartal I-2019. Peningkatan permodalan tersebut didukung penerbitan subdebt pada awal 2020 yang mencatatkan kelebihan permintaan hingga lebih dari 10 kali.
Pahala melanjutkan, bank tabungan spesialis kredit perumahan ini juga aktif mencari pendanaan di luar dana pihak ketiga (DPK). "Sehingga, Liquidity Coverage Ratio (LCR) perseroan masih kuat di level 140,51% per 31 Maret 2020," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: