Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        April 2020, Ekspor Jabar Turun 21,85 Persen

        April 2020, Ekspor Jabar Turun 21,85 Persen Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Ekspor Jawa Barat April 2020 hanya mencapai USD 1,80 miliar atau menurun 24,71 persen dibanding Maret 2020, jika dibandingkan April 2019 turun 21,85 persen.

        Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Barat, Dody Herlando mengatakan bila dibanding April 2019, ekspor menurun 21,85 persen. Penurunan ekspor April 2020 dibanding Maret 2020 disebabkan oleh menurunnya ekspor Non Migas 24,66 persen dengan kontribusi terhadap total ekspor mencapai 99,35 persen. 

        Baca Juga: Menanti BPS Umumkan Angka Inflasi Mei 2020

        Baca Juga: Dongkrak Kompetensi, BPSDMI Gelar Bimtek di Seluruh Daerah

        "Sedangkan ekspor Migas yang menyumbang 0,65 persen, turun sebesar 33,13 persen,"katanya di Bandung, Selasa (2/6/2020).

        Dibanding tahun sebelumnya, kinerja total ekspor kumulatif Januari-April 2020 melemah 7,33 persen. Sektor Non Migas mengalami penurunan sebesar 7,20 persen. Sedangkan sektor Migas turun 23,73 persen.

        Dody menyebutkan nilai ekspor 10 golongan barang utama April 2020 tercatat senilai USD 1,15 miliar atau turun 31,92 persen dibanding Maret 2020. Jika dibanding April tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 1,61 miliar menunjukkan ekspor bulan ini mengalami penurunan sebesar 28,79 persen.

        Diketahui, pada April 2020 seluruh golongan barang utama mengalami penurunan terhadap bulan sebelumnya. Penurunan tertinggi terdapat pada golongan Kendaraan dan Bagiannya (-58,15 persen), diikuti oleh Serat Stafel Buatan (-39,55 persen) serta Pakaian Jadi Bukan Rajutan (-37,07 persen). Sedangkan penurunan terendah terjadi pada golongan Alas Kaki (-4,84 persen). 

        "Secara kumulatif periode Januari-April 2020 lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, rata-rata turun sekitar 9,56 persen. Ada 9 kelompok yang mengalami penurunan, hanya golongan alas Kaki saja yang mengalami peningkatan," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: