Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ternyata Ini Penyebab Tagihan Pelanggan Listrik Jabar Naik

        Ternyata Ini Penyebab Tagihan Pelanggan Listrik Jabar Naik Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Bandung -

        PLN UID Jawa Barat menjelaskan terjadinya lonjakan penagihan pelanggan listrik pada Juni 2020.  Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN UID Jabar, Rino Gumpar Hutasoit menjelaskan lonjakan tagihan listrik pelanggan di Jabar karena pada Maret-April 2020 PLN Jabar tidak melakukan pencatatan.

        Sedangkan Mei 2020, pihaknya membaca sesuai dengan hasil angka yg tercatat pada Kwh, maka atas kejadian tersebut timbulah lonjakan tagihan pada Mei 2020 karena Maret-April dihitung secara rata-rata .

        "Perhitungann tersebut dihitung dari pemakaian 3 bulan lalu,"katanya kepada wartawan di Bandung, Selasa (16/6/2020).

        Baca Juga: Usul Orang Gerindra: PLN Harus Dibelah Seperti...

        Baca Juga: Lewat RUPS, PLN Tunjuk 3 Bos Baru di PJB

        Menurutnyan, pada saat dilakukan rata-rata ada anomali dari pemakaian pelanggan. Artinya pemakaian pelanggan semakin besar karena oengaruh daripada PSBB, Work From Home, School From Home. Sebelumnya, kenaikan penggunaan biasanya terjadi pada pukul 8 pagi dan 16 tapi saat pandemi menjadi 24 jam.

        Ia menuturkan selama fase tersebut pada Maret terjadi kenaikan 20 persen. Sedangkan April-Mei terjadi kenaikan sekitar 40 persen. Bahkan, kenaikan 20 persen terjadi saat bulan Ramadan sehingga ada kenaikan 220 persen. 

        "Terkesan kenaikan yang terjadi sebelumnya ada 220 persen. Secara rata-rata karena penagihan Maret-April adalah sama dengan sebelumnya sementara ada yang tersimpan sekitar 120 persen maka ditagih seluruhnya pada Mei," jelasnya.

        Atas kejadian tersebut, PLN Jabar  memberikan perhitungan kepada pelanggan, pada rekening Juni akan dihitung 40 persen dari selisih pemakaian. Sedangkan 20 persen masuk pada Juli. 

        "Kemudian 20 persen masuk pada Agustus begitupun sisanya pada September," tambahnya.

        Dia menegaskan PLN Jabar sudah memberikan pelindungan lonjakan penagihan tersebut. Jika dibandingkan dengan April-Mei  masih naik tapi bila dibagi dalam tiga kelompok yakni penerangan, alat elektronik dan AC.

        "Nah inilah yang memicu kenaikan," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: