Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kutip Hasil Penelitian UI, Anies Klaim Kasus Covid di Jakarta Terkendali

        Kutip Hasil Penelitian UI, Anies Klaim Kasus Covid di Jakarta Terkendali Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan hasil pengendalian penyebaran Covid-19 di Jakarta selama masa pembatasan sosial berskala besar atau PSBB masa transisi saat ini relatif baik.

        "Laporan dari tim Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia yang menyampaikan bahwa dua minggu masa transisi wabah terkendali di Jakarta," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta Pusat, Senin, 22 Juni 2020.

        Baca Juga: Pengakuan Terbaru Gubernur Anies Soal Corona, Gak Nyangka...

        Artinya, kata dia, masyarakat mulai berkegiatan dengan kondisi wabah masih tetap terkendali. Ia berharap masyarakat semakin menyadari untuk disiplin menggunakan masker, jaga jarak, tidak berkerumun, cuci tangan rutin. Dengan begitu, bisa lebih cepat lagi mengendalikan wabah.

        "Dan sekaligus juga fasilitas kesehatan kita yang sekarang ada 67 rumah sakit rujukan covid, lebih dari 3.500 tempat tidur, lebih dari 500 ICU, tenaga kesehatan semua siap, tapi okupansinya saat ini di bawah 35 persen. Artinya kita juga tidak menyaksikan ada lonjakan yang datang ke rumah sakit," katanya.?

        Anies menerangkan jumlah kasus positif di DKI memang meningkat, karena pemprov aktif case finding. Menurutnya, jika dulu dilakukan banyak pemeriksaan terhadap orang yang punya gejala, sekarang melakukan tracing secara aktif lalu testing.

        "Sehingga jumlah yang dites meningkat tetapi positif ratenya pun masih di bawah 10 persen," katanya.

        Ia menambahkan, WHO mensyaratkan? apabila mengalami transisi maka positive rate-nya harus di bawah 10 persen. Jakarta selama sepuluh hari terakhir rata-rata lima persen.

        "Jadi kondisi kita masih aman tapi jangan karena merasa aman, lalu kita rileks. Ini harus tetap waspada, wabahnya belum selesai, kedisiplinan masih harus dilakukan. Kalau kita terus disipilin Insya Allah ini terus terkendali. Tapi bila tidak disiplin bukan tidak mungkin angkanya akan melonjak," katanya.

        Tentunya, pemantauan kedisiplinan masyarakat sangat penting dilihat dibanding menyaksikan angka kasus per kasus.

        "Kita tentu menemukan ada yang belum pakai masker, ada yang masih berkerumun. Kasus akan selalu ada, tapi kalau kita memotret secara keseluruhan sebenarnya warga Jakarta relatif baik," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: