Kredit Foto: InJourney
Staf Ahli Bidang Pengembangan Daerah Kementerian Koordiantor (Kemenko) Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, mengungkapkan pemulihan sektor pariwisata Indonesia berlangsung relatif lebih cepat pasca Covid-19.
Pemerintah juga tengah mengakselerasi penguatan destinasi prioritas dengan berbagai langkah, seperti peningkatan infrastruktur, serta pembangunan ekosistem pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan guna memaksimalkan potensi alam, budaya, dan sumber daya manusia Indonesia.
Baca Juga: RI Miliki Modal Besar dalam Ekspor Produk Dekorasi Rumah
"Pada tahun 2023 Tourism Industries Direct Gross Value Added (TDGVA) tercatat meningkat menjadi 4.7%, mendekati tingkat pra-pandemi yang menunjukkan angka 4.97% tahun 2019. Pemulihan serupa juga tercermin pada Tourism Direct Gross Domestic Product (TDGDP) yang naik menjadi 4,67%, mendekati tingkat TDGDP tahun 2019 sebesar 4.97%, diharapakan angka tersebut akan konsisten tumbuh pada tahun 2024 dan 2025," jelas Staf Ahli Haryo, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Sabtu (29/11).
Memasuki periode pascapandemi, pemulihan sektor pariwisata Indonesia menunjukkan tren yang semakin positif. Serapan tenaga kerja di sektor ini terus meningkat dan telah mencapai 25,01 juta orang pada tahun 2024. Kinerja pariwisata yang membaik juga tercermin dari berbagai indikator utama, termasuk jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang menembus 13,74 juta kunjungan, serta pergerakan wisatawan nusantara yang meningkat menjadi 1,02 miliar perjalanan.
Selain itu, peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) turut mengalami peningkatan signifikan dengan berada pada posisi ke-22 dunia, dan adanya penguatan pada devisa pariwisata mencapai USD 16,7 miliar pada tahun 2024.
Meski demikian, trend yang terlihat juga menunjukkan bahwa wisatawan nusantara masih menjadi penopang utama pemulihan pariwisata, namun pergerakannya cenderung terpusat di destinasi dengan akses mudah, seperti di Jawa Tengah. Untuk itu diperlukan upaya optimalisasi agar wisatawan nusantara dapat terdorong menjelajah destinasi yang lebih luas, terutama pada 10 Destinasi Pariwisata Prioritas tersebut.
Peningkatan aksesibilitas dan keterhubungan ke luar Pulau Jawa, baik dari sisi infrastruktur maupun transportasi, dinilai dapat menjadi kunci untuk memperluas sebaran kunjungan dan memaksimalkan potensi ekonomi pariwisata nasional.
Selain itu, adanya perubahan perilaku wisatawan juga terlihat dengan adanya tren penurunan durasi tinggal di berbagai destinasi. Kondisi tersebut menegaskan pentingnya peningkatan kualitas destinasi dan layanan pariwisata guna mendorong wisatawan memperpanjang masa kunjungannya.
Dalam upaya tersebut, peran sektor industri, khususnya pelaku usaha swasta, menjadi krusial untuk mendukung perencanaan dan implementasi strategi pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement